
Adalah takdir kalo bahasanya mereka, jika diusia yang tak muda lagi, seseorang tak kunjung bertemu jodohnya. Katanya, emang udah takdirnya ga laku-laku. :(
Adalah pilihan katanya bila terus menerus mencoba dan berusaha mencari diantara pilihan-pilihan yang ada.Seperti juga kita tau, rejeki, maut, sama jodoh itu di tangan Tuhan. Tapi saya juga percaya kalo kita sama-sama tau, bahwa jodoh itu tidak dipilih, melainkan kita yang pilih. Tuhan ya tinggal acc saja. Betul tidak? (Kalau ada pendapat lain, ya harap setuju saja dulu sama pendapat yang ini supaya bisa kita lanjutkan).
Ngomong-ngomong soal memilih dan takdir, saya kok lama-lama menjadi bingung yaa. Bagaimana bila jodoh kita (sebutlah “the one”nya kita nih yaa), dia sudah pernah datang kepada kita, namun kita menolak untuk memilihnya?!! Apa lantas itu langsung menjadikan kita dengan si “the one” tadi menjadi tidak berjodoh?
Lantas bagaimana dengan konsep pilihan yang sebelumnya? Katanya hidup jomblo itu mah karna nasib, tapi kalo memilih single ya karna memang itu suatu pilihan.
lalu pembedanya dimana antara si takdir/nasib tadi dengan pilihan? Toh katanya emang udag nasibnya begitu, kya kalo dagang “banyak yang nawar, tapi transaksi jual belinya nol besar alias ga ada yang beli!!”. Entah barangnya ga jadi dijual, entah diskonnya yang kurang pas, atau bisa jadi memang sebenarnya dua-duanya (si penjual dan pembeli) sama-sama tak berniat untuk bertransaksi.
Jadi kita ini, termasuk golongan yang penerima takdir apa yang pemilih sih sebenarnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar