Akankah kita hanya mampu diam seribu bahasa, tak bergerak untuk berubah,
tetap bergeming meski kondisi terus membuat kita kian terpuruk? Jika
hanya mampu diam, jelas itu adalah cara terburuk menghadapi masalah.
Kamu tahu kan, ada pameo, “Semut saja kalo diinjek mati, eh ngelawan”?
Nah, apalagi manusia? Tentu saja kalo manusianya nyadar dan punya
pikiran bener, perasaannya nggak sedang terganggu. Tetapi kalo nggak
nyadar dan lagi galau pikir dan rasanya ya bablas juga. Tetap nggak
bakalan bisa merasakan kondisi dirinya, apakah sedang berjaya, atau
malah sedang nyungsep terbenam dalam lumpur kesengsaraan.
Bro en Sis rahimakumullah pembaca setia gaulislam, ngomongin soal judul
buletin gaulislam edisi 257 ini sebenarnya patut bikin renungan bagi
kita. Sebab, yang sedang diceritakan dalam kisah buih di lautan itu
adalah kondisi kita saat ini. Yup, kondisi kaum muslimin. Sebagaimana
yang digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya: “Akan datang
suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam)
bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti
gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan
yang ada di sekitar mereka”. Salah seorang shahabat bertanya: “Apakah karena kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit?”Rasulullah menjawab: “Tidak!
Bahkan kalian waktu itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan
buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah
mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah
telah menancapkan di dalam hati kalian ‘wahn’”. Seorang shahabat Rasulullah bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ‘wahn’ itu?” Dijawab oleh Rasulullah saw.: “Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati”.(dalam at-Tarikh al-Kabir, Imam Bukhari; Tartib Musnad Imam Ahmad XXIV/31-32; “Sunan Abu Daud”, hadis No. 4279)
Hadits ini pas dengan kondisi kita saat ini, atau bahkan sebenarnya
sudah sejak ratusan tahun yang lalu secara turun temurun dari generasi
ke generasi tanpa disadari. Astaghfirullah. Kita jumlahnya banyak Bro en
Sis, lebih dari 1,5 miliar saat ini. Tetapi kita tercerai-berai dalam
banyak negara, golongan, partai, organisasi dan bahkan kelompok-kelompok
kecil. Sehingga kita tak mampu bersatu padu melawan musuh-musuh yang
sudah jelas menginjak-injak kehormatan kita sebagai muslim.
Sobat muda muslim, kalo merenungkan kondisi beberapa pekan terakhir
kita. Ya, beberapa pekan terakhir saja, nggak usah jauh-jauh hingga
puluhan tahun yang lalu, kita seharusnya sadar dan merenung dalam-dalam.
Gimana nggak Bro en Sis, tuduhan dalam isu dan kasus terorisme
jelas-jelas diarahkan kepada Islam dan kaum muslimin. Buktinya, semua
yang terduga teroris itu muslim—bahkan Direktur BNPT (Badan Nasional
Penanggulan Terorisme), Ansyaad Mbai dalam sebuah pemberitaan di media
menyebutnya teroris, bukan lagi terduga. Hal ini sengaja membangun
persepsi bahwa pelaku sudah pasti teroris, padahal masih ada kemungkinan
bukan. Sebabnya, bagaimana mungkin bisa mengklarifikasi kepada terduga
teroris, wong banyak yang langsung di-dor mati.
Itu baru soal terorisme Bro en Sis. Berikutnya kita dibawa pada
pemberitaan yang masih terkait tetapi lebih spesifik soal kegiatan Rohis
(Kerohanian Islam) di sekolah. Metro TV pada 5 September 2012
menayangkan dialog di program Metro Hari Ini bersama narasumber Guru
Besar Universitas Islam Negeri Jakarta Profesor Bambang Pranowo, mantan
Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono dan pengamat terorisme
Taufik Andri.
Dalam dialog tersebut Profesor Bambang Pranowo menyampaikan hasil
penelitiannya bahwa ada lima pola rekrutmen teroris muda. Salah satunya
melalui ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah. Dalam dialog itu
dijelaskan, bahwa sasaran “teroris” adalah siswa SMP akhir – SMA dari
sekolah-sekolah umum, mereka juga masuk melalui program ekstrakurikuler
di masjid-masjid sekolah. Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudian
diajak diskusi di luar sekolah dan mereka dijejali berbagai kondisi
sosial yang buruk, penguasa korup, keadilan tidak seimbang. Yang tidak
kalah penting, katanya, mereka didoktrin bahwa penguasa adalah
thogut/kafir/musuh. (hidayatullah.com)
Setelah isu terorisme dan tuduhan bahwa rohis sarang teroris mereda muncullah berita seputar film Innocence of Muslims
yang memicu gelombang unjuk rasa di berbagai negara, termasuk di negeri
kita. Saya pernah melihat trailer film itu, dan kebetulan murid-murid
saya di Pesantren Media menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia
sehingga masyarakat umum bisa tahu isi propaganda dari film itu. Film
ini pun secara khusus sempat menjadi topik diskusi aktual pekanan di
Pesantren Media untuk menambah informasi dan opini yang berkembang dari
kemunculan film tersebut. Wajar, bila kaum muslimin marah. Sebab, dalam
film itu memang digambarkan sosok yang disebut-sebut sebagai Rasulullah
Muhammad saw. Nabi kita dilecehkan dengan sebutan-sebutan hina (yang tak
pantas saya tulis lagi di sini). Sungguh terlalu.
Film yang berisi pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad saw. ini
pertama kali ditayangkan di wilayah California, AS dalam bahasa Arab
awal tahun ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Mesir. Film ini
konon kabarnya disutradarai seorang zionis berkewarganegaraan Amerika,
Sam Bacile (54), namun berita yang muncul diberbagai media mengungkapkan
bahwa otak di belakang pembuatan film ini ternyata seorang penganut
Kristen koptik bernama Nakoula Basseley, lahir tahun 1957 di Mesir dan
kemudian menetap di California, Amerika Serikat.
Saat kita masih marah atas pelecehan terhadap Nabi Muhammad saw. dalam film Innocence of Muslims,
muncul pula kartun Nabi Muhammad saw. di surat kabar Charlie Hebdo,
Perancis. Nggak tanggung-tanggung, 20 kartun sekaligus! Alasan yang
dikemukakan adalah kebebasan pers. Hadeeuh, bebas sih bebas, tapi
giliran melecehkan Islam dan kaum muslimin malah paling semangat. Ini
namanya menabur kebencian.
Bro en Sis pembaca gaulislam, atas semua ini. Ya, atas semua kondisi
ini, astaghfirullah, kita hanya mampu teriak, marah, unjuk rasa lalu
padam semangatnya. Meski yang bereaksi ini tentu masih mendingan
ketimbang kaum muslimin yang sama sekali diam dan cuek alias nggak mau
mikirin.
Ayo bangun dari tidurmu!
Pernah lihat buih di lautan? Ya, terombang-ambing di tengah gelombang.
Perumpamaan yang masuk akal dari Rasulullah saw. Kita, jumlahnya banyak.
Tetapi kita mudah dilecehkan, dihina, dipermainkan hingga dibantai
musuh-musuh Islam. Kaum muslimin tercerai-berai dalam lebih dari 50
negara. Kehebatan dan kemuliaannya terborgol dalam kotak-kotak sempit
bernama nasionalisme, golongan, kelompok, partai, komunitas. Sungguh tak
nampak kehebatannya sebagai ‘mantan’ negara adidaya yang memimpin dunia
lebih dari seribu tahun lamanya.
Kisah kita, yang seperti buih di lautan memang menyedihkan, memilukan,
mengenaskan. Umat Islam saat ini bagaikan buih di lautan yang
terombang-ambing gelombang. Siap dimangsa kapan saja dan di mana saja
oleh musuh-musuhnya. Meski banyak, namun nggak ubahnya gerombolan domba
yang siap saja ketika harus digiring ke tempat penjagalan. Rentetan
kisah tragis tengah terjadi di dunia Islam. Nasib tragis kaum muslimin
di Palestina, Afghanistan, Irak, Rohingya, dan negeri-negeri lainnya,
membuktikan ternyata kita nggak mampu meredamnya sedikit pun. Darah dan
air mata kaum muslimin begitu saja ditumpahkan, tanpa ada perlawanan
berarti dari kaum muslimin yang lain. Menyedihkan memang.
Sobat muda muslim, dikisahkan ketika terjadi penyerbuan tentara Tartar
dari Mongolia. Betapa konyol dan pasrahnya kaum muslimin saat itu,
digambarkan oleh ahli sejarah, seorang tentara Tartar yang menemukan
tempat persembunyian kaum muslimin (lelaki, wanita dan anak-anak). Ia
berkata: “Sayang sekali, aku tidak membawa senjata untuk membunuh
kalian. Awas, jangan bergerak. Tunggu sampai aku kembali membawa
pedangku.” Nggak lama kemudian ia kembali dengan membawa pedangnya dan
menjagal satu persatu kaum muslimin tersebut. Nggak ada sedikit pun
usaha kaum muslimin untuk meninggalkan tempat itu, misalnya dengan
melarikan diri. Menyedihkan! (lebih rinci tentang kekejian dan kejahatan
pasukan Tartar dalam buku al-Bidayah wan Nihayah, oleh Ibnu Kathir jilid 13, Hlm. 83-88 dan buku al-Kamil fit Tarikh, oleh Ibnul Athir, jilid 9, hlm. 329-386).
Sobat gaulislam, para penguasa negeri-negeri kaum muslimin nggak kuasa
menghadapi berbagai intimidasi yang berujung kepada penyerahan diri
secara menghinakan. Benturan-benturan ekonomi, politik, sosial bahkan
hukum dan pemerintahan, telah mengantarkan mereka kepada penghambaan
terhadap bangsa-bangsa Barat yang kufur dan jelas-jelas memerangi Islam
dan kaum muslimin. Waduh, bahaya banget dah!
Melihat kenyataan ini tentu saja harus menghentikan diam kita, Bro en
Sis. Jangan bengong, apalagi planga-plongo nggak jelas kayak orang
bingung abis dipindahin tempat tidurnya ama jin. Berasa lagi tidur di
kasur empuk ternyata pas bangun sudah ada di bis jurusan Surabaya, lalu
ditagih ongkosnya ama kondektur bis. Pasti bingung banget kan? Hehehe..
ngasal banget nih gue nulis!
Yuk, kita seharusnya bangga dengan Islam dan ribuan ulama yang
senantiasa menjaga Islam agar sampe kepada kita dari sumber yang asli.
Itu sebabnya, meski telah lebih dari seribu tahun sejak masa kenabian
Muhammad saw., tapi kita tetap mengenal Islam. Al-Quran menemani kita
sebagai penunjuk jalan hidup, dan ribuan kitab yang ditulis oleh ribuan
ulama, bahkan mungkin jutaan ulama sebagai pewaris nabi yang siap
mengenalkan Islam lebih detil. Semua itu menuntun kita untuk mengetahui
syariat Islam, akidah Islam, dakwah Islam, dan keilmuan Islam lainnya,
serta sejarah kedigdayaan Islam seperti di masa kekhilafahan. Kita, siap kembali mewujudkan diterapkannya syariat Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Insya Allah.
.
Senin, 24 September 2012
Minggu, 23 September 2012
Satu Keputusan,Berjuta Konsekuensi
Memutuskan, adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari. Di setiap detik kehidupan kita, selalu ada pilihan dalam memilih keputusan, dalam memutuskan.
Misalnya di minggu pagi yang indah, kita punya pilihan untuk menarik selimut dan tidur lagi, atau memaksa badan kita bangun. Bangun dari tidur lalu beralih ke aktivitas yang lain.
Setiap keputusan, baik yang kecil ataupun besar adalah penting. Setiap keputusan ibarat janji yang harus kita tunaikan. Tak bisa kita ingkari. Setiap keputusan adalah suratan yang kita kehendaki sendiri.
Suratan yang kita tulis sendiri.
Setiap kita memutuskan sesuatu, kita harus sadar bahwa ada banyak konsekuensi yang muncul di baliknya.
Setiap satu keputusan
mengandung banyak konsekuensi yang patut kita perhitungkan matang-matang. Kita
perlu berhati-hati dalam memutuskan sesuatu, agar di kemudian hari tidak menyesal dengan apa yang telah kita lakukan dan putuskan.
Dalam mengambil keputusan, kita sebaiknya menimbang kemampuan diri kita. Terlebih
lagi, di beberapa fase tertentu dalam hidup,kita harus memilih sesuatu yang “besar”.
Memutuskan hal yang besar. Membuat keputusan yang berdampak bagi kehidupan
kita dan orang lain.Misalnya, keputusan untuk kuliah. Di sini ada beberapa kemungkinan yang mungkin. Kita bisa memilih untuk bekerja, atau kuliah. Dua hal ini akan menentukan ke mana arah hidup kita selanjutnya.
Ketika kita memutuskan untuk kuliah, ada satu lagi yang mesti kita putuskan.
Mengambil jurusan apa? Memutuskan sendiri
atau dengan arahan orang tua? Belum lagi faktor, otak, kecerdasan, biaya. Begitu banyak
pertimbangan yang harus dipikirkan.
Kala kita memutuskan untuk kuliah, akan ada banyak tanggung jawab yang mesti kita
panggul di punggung kita. Tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada orang tua.
Tanggung jawab untuk mengatur diri sendiri,
Ada hal menarik di kampus saya terkait dengan ini. Di kampus saya, ada banyak
kegiatan kepanitiaan. Setiap tahun acara ini merekrut maba untuk menjadi staf. Staf dibutuhkan agar para koordinator bisa memaksimalkan kerjanya dengan tim. Juga untuk program suksesi ke depannya.
Namun, di tahun pertama saya. Ada banyak
teman yang memutuskan untuk mengikuti
banyak kepanitiaan sekaligus. Bukan
bermaksud untuk membenarkan atau
menyalahkan, keputusan untuk ikut adalah
urusan pribadi. Kemampuan kerja masing-
masing orang juga berbeda. Tapi satu hal,
ketika kita memilih fokus pada satu hal
hasilnya akan lebih berlipat ganda ketimbang
kita fokus pada banyak hal. Logika yang
sederhana kan?
Ini menjadi tantangan untuk melakukan
multi tasking, adaptasi kuliah dan mencapai
target-target yang ditetapkan. Tentu hal yang
cukup berat untuk mahasiswa baru.
Kala mengikuti satu kepanitiaan, ada banyak
tanggung jawab, rapat divisi, pleno, target
individu. Belum lagi urusan pribadi, kuliah,
orang tua dan pacar. Tentu harus ada “trade
off”. Harus ada yang dikorbankan. Tidak
mungkin kita bisa melakukan semua hal
dalam waktu bersamaan.
Sebagai manusia, kita adalah makhluk
“super” yang diberikan kecerdasan. Tetapi
kita harus ingat, kita memiliki keterbatasan
tenaga, uang dan waktu. Kita perlu
beristirahat, juga menikmati waktu
senggang. Satu keputusan adalah komitmen
yang harus dipenuhi. Satu keputusan yang
bisa berakibat buruk atau baik untuk hal lain.
Saran
Tak perlu kita memutuskan atau
berkomitmen pada banyak hal. Gampang
mengumbar janji dan merasa diri kita bisa
menangani semuanya. Sesekali kita perlu
bilang “No”, karena sekali bilang yes artinya
kita sudah berjanji. Janji harus ditepati.
Lebih baik kita berhati-hati dalam
memutuskan, terlebih pada keputusan besar
yang harus diambil. Agar tidak ada
penyesalan di akhir nanti. Tepatlah
peribahasa mengingatkan kita, “Berpikir dua
kali sebelum bicara”, berpikir dua kali untuk
bilang ya. Berpikir dua kali untuk memberi
janji.
Berpikir dua kali dalam memutuskan. Hanya opini pribadi,
Terimakasih telah membaca.
Semoga bermanfaat.
Salam semangat
Misalnya di minggu pagi yang indah, kita punya pilihan untuk menarik selimut dan tidur lagi, atau memaksa badan kita bangun. Bangun dari tidur lalu beralih ke aktivitas yang lain.
Setiap keputusan, baik yang kecil ataupun besar adalah penting. Setiap keputusan ibarat janji yang harus kita tunaikan. Tak bisa kita ingkari. Setiap keputusan adalah suratan yang kita kehendaki sendiri.
Suratan yang kita tulis sendiri.
Setiap kita memutuskan sesuatu, kita harus sadar bahwa ada banyak konsekuensi yang muncul di baliknya.
Setiap satu keputusan
mengandung banyak konsekuensi yang patut kita perhitungkan matang-matang. Kita
perlu berhati-hati dalam memutuskan sesuatu, agar di kemudian hari tidak menyesal dengan apa yang telah kita lakukan dan putuskan.
Dalam mengambil keputusan, kita sebaiknya menimbang kemampuan diri kita. Terlebih
lagi, di beberapa fase tertentu dalam hidup,kita harus memilih sesuatu yang “besar”.
Memutuskan hal yang besar. Membuat keputusan yang berdampak bagi kehidupan
kita dan orang lain.Misalnya, keputusan untuk kuliah. Di sini ada beberapa kemungkinan yang mungkin. Kita bisa memilih untuk bekerja, atau kuliah. Dua hal ini akan menentukan ke mana arah hidup kita selanjutnya.
Ketika kita memutuskan untuk kuliah, ada satu lagi yang mesti kita putuskan.
Mengambil jurusan apa? Memutuskan sendiri
atau dengan arahan orang tua? Belum lagi faktor, otak, kecerdasan, biaya. Begitu banyak
pertimbangan yang harus dipikirkan.
Kala kita memutuskan untuk kuliah, akan ada banyak tanggung jawab yang mesti kita
panggul di punggung kita. Tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada orang tua.
Tanggung jawab untuk mengatur diri sendiri,
Ada hal menarik di kampus saya terkait dengan ini. Di kampus saya, ada banyak
kegiatan kepanitiaan. Setiap tahun acara ini merekrut maba untuk menjadi staf. Staf dibutuhkan agar para koordinator bisa memaksimalkan kerjanya dengan tim. Juga untuk program suksesi ke depannya.
Namun, di tahun pertama saya. Ada banyak
teman yang memutuskan untuk mengikuti
banyak kepanitiaan sekaligus. Bukan
bermaksud untuk membenarkan atau
menyalahkan, keputusan untuk ikut adalah
urusan pribadi. Kemampuan kerja masing-
masing orang juga berbeda. Tapi satu hal,
ketika kita memilih fokus pada satu hal
hasilnya akan lebih berlipat ganda ketimbang
kita fokus pada banyak hal. Logika yang
sederhana kan?
Ini menjadi tantangan untuk melakukan
multi tasking, adaptasi kuliah dan mencapai
target-target yang ditetapkan. Tentu hal yang
cukup berat untuk mahasiswa baru.
Kala mengikuti satu kepanitiaan, ada banyak
tanggung jawab, rapat divisi, pleno, target
individu. Belum lagi urusan pribadi, kuliah,
orang tua dan pacar. Tentu harus ada “trade
off”. Harus ada yang dikorbankan. Tidak
mungkin kita bisa melakukan semua hal
dalam waktu bersamaan.
Sebagai manusia, kita adalah makhluk
“super” yang diberikan kecerdasan. Tetapi
kita harus ingat, kita memiliki keterbatasan
tenaga, uang dan waktu. Kita perlu
beristirahat, juga menikmati waktu
senggang. Satu keputusan adalah komitmen
yang harus dipenuhi. Satu keputusan yang
bisa berakibat buruk atau baik untuk hal lain.
Saran
Tak perlu kita memutuskan atau
berkomitmen pada banyak hal. Gampang
mengumbar janji dan merasa diri kita bisa
menangani semuanya. Sesekali kita perlu
bilang “No”, karena sekali bilang yes artinya
kita sudah berjanji. Janji harus ditepati.
Lebih baik kita berhati-hati dalam
memutuskan, terlebih pada keputusan besar
yang harus diambil. Agar tidak ada
penyesalan di akhir nanti. Tepatlah
peribahasa mengingatkan kita, “Berpikir dua
kali sebelum bicara”, berpikir dua kali untuk
bilang ya. Berpikir dua kali untuk memberi
janji.
Berpikir dua kali dalam memutuskan. Hanya opini pribadi,
Terimakasih telah membaca.
Semoga bermanfaat.
Salam semangat
Kangen Suara Hujan
Kapan hujan? ada yang bilang awal november datang, ada juga yang bilang bulan desember.
Jujur, rumah sudah sangat kekeringan. Tadi sore saja aku, ibu dan adik mandi sore dirumah tetangga.
Benar-benar kering :(
By The Way,
mengenai hujan.. aku adalah salah satu penggemar beratnya.
Jadi ketika kemarau tiba.. rasa kangen itu muncul.
Seperti rasa kangen dari fans kepada artist idola.
Hm Hujan punya banyak sejarah indah di hidupku. Salah satunya menemani saat diriku GALAU.
Hahaha kata ‘Galau’ masih saja eksis hingga sekarang ya..
Hujan membuat mood ku jadi penuh lagi,seperti charger handphone yang baru diisi ulang.
Hujan membuat hariku kembali bersemangat Hujan,,
Hm wangi debu yang begitu khas.. bau rumput.. itu sangat indah.. terapi banget bagi fikiran.
Hujan?kapan datang? really miss
rainy day!
Kemarau.. sudahilah. Kini, Aku Kangen Suara Hujan!
Jujur, rumah sudah sangat kekeringan. Tadi sore saja aku, ibu dan adik mandi sore dirumah tetangga.
Benar-benar kering :(
By The Way,
mengenai hujan.. aku adalah salah satu penggemar beratnya.
Jadi ketika kemarau tiba.. rasa kangen itu muncul.
Seperti rasa kangen dari fans kepada artist idola.
Hm Hujan punya banyak sejarah indah di hidupku. Salah satunya menemani saat diriku GALAU.
Hahaha kata ‘Galau’ masih saja eksis hingga sekarang ya..
Hujan membuat mood ku jadi penuh lagi,seperti charger handphone yang baru diisi ulang.
Hujan membuat hariku kembali bersemangat Hujan,,
Hm wangi debu yang begitu khas.. bau rumput.. itu sangat indah.. terapi banget bagi fikiran.
Hujan?kapan datang? really miss
rainy day!
Kemarau.. sudahilah. Kini, Aku Kangen Suara Hujan!
Karakteristik Objektif Penjajahan Era Baru
Okeh simple saja saya akan tuliskan beberape karakteristik Objektif penjajahan era baru terhadap Anak Muda Galau,
yang pada dasarnya sebenarnya itu di buat oleh dirinya sendiri, yah memang agak aneh seperti bebek yang ber kamuflase menjadi tapir betina,
merasa dirinya paling sengsara di dunia ini !
padahal hanya mengalami masalah yang sepele!!
seakan -akan langit sudah runtuh,,
(sebenarnye masih banyak orang yg punya masalah lebih besar tapi gak se-berlebihan dia) *hiperbola sekali bukan.
Mental cengeng ternyata udeh menjadi trend dikalangan generasi penerus saat ini
(KalogaGalaugaGaul) *apa coba..!!
Kemudian selalu update status di jejaring sosial,isinya cuma curahan hati,kalimat melankolis,ratapan kejenuhan,seputar kehidupanya agar di perhatikan oleh teman se fb or apapun itu jenis media sosialnya…. dan juga pastinya selalu saja mendengarkan lagu lagu yang bernuansa melow..(untuk membuatnya semakin dalam terlarut dalam kesedihannya).
Yap mungkin esensi dari tulisan ini adalah agar kita nih semuanye peka terhadap kondisi dan situasi sosial yang telah menghancurkan mental dari diri kita semue untuk tidak lagi terhanyut oleh perasaan akibat eksistensi media sosial yang juga sengaja di buat oleh oleh imperialis agar lupa akan semua yang ada di sekitar kita, yah ini lah model penjajahan di era modern.. hebat kan wajar yah kalo kita masih di jajah.
Ribet? Oh, tidak. Ini kritis di saat krisis. Jalani saja. Mari kita pusatkan logika..!
yang pada dasarnya sebenarnya itu di buat oleh dirinya sendiri, yah memang agak aneh seperti bebek yang ber kamuflase menjadi tapir betina,
merasa dirinya paling sengsara di dunia ini !
padahal hanya mengalami masalah yang sepele!!
seakan -akan langit sudah runtuh,,
(sebenarnye masih banyak orang yg punya masalah lebih besar tapi gak se-berlebihan dia) *hiperbola sekali bukan.
Mental cengeng ternyata udeh menjadi trend dikalangan generasi penerus saat ini
(KalogaGalaugaGaul) *apa coba..!!
Kemudian selalu update status di jejaring sosial,isinya cuma curahan hati,kalimat melankolis,ratapan kejenuhan,seputar kehidupanya agar di perhatikan oleh teman se fb or apapun itu jenis media sosialnya…. dan juga pastinya selalu saja mendengarkan lagu lagu yang bernuansa melow..(untuk membuatnya semakin dalam terlarut dalam kesedihannya).
Yap mungkin esensi dari tulisan ini adalah agar kita nih semuanye peka terhadap kondisi dan situasi sosial yang telah menghancurkan mental dari diri kita semue untuk tidak lagi terhanyut oleh perasaan akibat eksistensi media sosial yang juga sengaja di buat oleh oleh imperialis agar lupa akan semua yang ada di sekitar kita, yah ini lah model penjajahan di era modern.. hebat kan wajar yah kalo kita masih di jajah.
Ribet? Oh, tidak. Ini kritis di saat krisis. Jalani saja. Mari kita pusatkan logika..!
Sabtu, 22 September 2012
Dare To Dream BIG :)
Semalam saya benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Begitu banyak pikiran yang ada diotak saya. Saya memejamkan mata lalu berkata “ I’ll go away from here, Far Far Far away” .
Tiba-tiba pipi saya basah. Masyaallah, rasanya saya segera ingin pergi dan menjalani hidup saya sendiri tanpa merepotkan orang lain. Ketika saya mengutarakan itu pada pacar, dia malah bilang kalau hidup diluar jauh lebih susah dari apa yang kamu bayangkan.Saya sadar betul untuk mewujudkan impian saya sangatlah tidak gampang.
Mustahil saya bisa kalau dipikir secara logika. Tapi bagi saya tidak semua bisa dilogikan. Tapi saya masih punya niat dan keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian saya.
Salah satu impian saya adalah bisa menginjakkan kaki keluar negeri. Melihat belahan dunia yang lain.
KELUAR NEGERI??
Rasanya itu impian yang sangat mustahil buat saya.
Bagaimana siswa kere seperti saya ini bisa keluar negeri? Saya bukanlah siswa jenius yang mengikuti kompetisi siswa tingkat dunia. Bukan siswa yang tergabung dalam kelompok paduan suara sekolah yang biasa keliling dunia bersama grup nya, juga bukan siswa yang dikirim untuk mewakili sekolah dalam ajang kompetisi Internasional.
Tapi keinginan untuk bisa keluar negeri begitu besar.
Keinginan itu muncul setelah sejak bertemu dengan seseorang beberapa tahun lalu.
Saya bertemu dengan mereka.Saya terinspirasi dengan mereka. “wong, iki kok pinter eram “ (orang ini kok pinter banget) batinku saat mereka menceritakan pengalaman mereka selama di Amerika.
Mustahil rasanya bagi saya untuk bisa seperti mereka.
Akhirnya keinginan itu saya pendam.
Saya tidak berani bermimpi terlalu tinggi kala itu.
Dan ternyata pilihan saya saat itu adalah pilihan terbodoh saat itu. Memilih mengubur impian, hanya karena takut bermimpi terlalu tinggi membuat saya tidak berusaha apapun untuk mencari jalan agar impian saya bisa terwujud.
Beberapa tahun berlalu, hingga kini saya sudah duduk dibangku SMK kelas 2 jauh didalam hati keinginan itu masih ada dan sekarang semakin dan semakin mendesak agar segera diwujudkan.
Keinginan itu kembali muncul saat saya membaca tulisan berjudul Paspor.
Tulisan itu membuat saya semakin ingin keluar negeri. Ternyata tidak harus menjadi kaya raya, menjadi siswa jenius, ataupun menjadi anggota grup paduan suara kampus agar bisa keluar negeri.
Kita semua bisa keluar negeri , salah satunya dengan menjadi
backpacker. Itulah pilihan yang setidaknya mendekati realistis bagi siswa kere dan tidak pintar ini untuk mewujudkan impian keluar negeri.
Dari mana uangnya?
Ketika pertanyaan itu mampir diotak saya sendiri bingung untuk menjawabnya. Benar , bagi siswa kere seperti saya uang lah yang menjadi masalah utama.
Tapi sekali lagi tak ada yang tidak mungkin didunia ini.
Setidaknya saya masih punya keinginan yang kuat dan saya masih bisa berusaha.
Selagi itu masih ada dalam diri saya , saya yakin saya pasti bisa.
Bismillah…
sesungguhnya Allah itu maha kuasa.
Berusaha, Berusaha, Berusaha , Dan Berdoa,Berdoa, Berdoa, And Let’s Dream And Fate Takes Me Where I Belong.
Begitu banyak pikiran yang ada diotak saya. Saya memejamkan mata lalu berkata “ I’ll go away from here, Far Far Far away” .
Tiba-tiba pipi saya basah. Masyaallah, rasanya saya segera ingin pergi dan menjalani hidup saya sendiri tanpa merepotkan orang lain. Ketika saya mengutarakan itu pada pacar, dia malah bilang kalau hidup diluar jauh lebih susah dari apa yang kamu bayangkan.Saya sadar betul untuk mewujudkan impian saya sangatlah tidak gampang.
Mustahil saya bisa kalau dipikir secara logika. Tapi bagi saya tidak semua bisa dilogikan. Tapi saya masih punya niat dan keinginan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian saya.
Salah satu impian saya adalah bisa menginjakkan kaki keluar negeri. Melihat belahan dunia yang lain.
KELUAR NEGERI??
Rasanya itu impian yang sangat mustahil buat saya.
Bagaimana siswa kere seperti saya ini bisa keluar negeri? Saya bukanlah siswa jenius yang mengikuti kompetisi siswa tingkat dunia. Bukan siswa yang tergabung dalam kelompok paduan suara sekolah yang biasa keliling dunia bersama grup nya, juga bukan siswa yang dikirim untuk mewakili sekolah dalam ajang kompetisi Internasional.
Tapi keinginan untuk bisa keluar negeri begitu besar.
Keinginan itu muncul setelah sejak bertemu dengan seseorang beberapa tahun lalu.
Saya bertemu dengan mereka.Saya terinspirasi dengan mereka. “wong, iki kok pinter eram “ (orang ini kok pinter banget) batinku saat mereka menceritakan pengalaman mereka selama di Amerika.
Mustahil rasanya bagi saya untuk bisa seperti mereka.
Akhirnya keinginan itu saya pendam.
Saya tidak berani bermimpi terlalu tinggi kala itu.
Dan ternyata pilihan saya saat itu adalah pilihan terbodoh saat itu. Memilih mengubur impian, hanya karena takut bermimpi terlalu tinggi membuat saya tidak berusaha apapun untuk mencari jalan agar impian saya bisa terwujud.
Beberapa tahun berlalu, hingga kini saya sudah duduk dibangku SMK kelas 2 jauh didalam hati keinginan itu masih ada dan sekarang semakin dan semakin mendesak agar segera diwujudkan.
Keinginan itu kembali muncul saat saya membaca tulisan berjudul Paspor.
Tulisan itu membuat saya semakin ingin keluar negeri. Ternyata tidak harus menjadi kaya raya, menjadi siswa jenius, ataupun menjadi anggota grup paduan suara kampus agar bisa keluar negeri.
Kita semua bisa keluar negeri , salah satunya dengan menjadi
backpacker. Itulah pilihan yang setidaknya mendekati realistis bagi siswa kere dan tidak pintar ini untuk mewujudkan impian keluar negeri.
Dari mana uangnya?
Ketika pertanyaan itu mampir diotak saya sendiri bingung untuk menjawabnya. Benar , bagi siswa kere seperti saya uang lah yang menjadi masalah utama.
Tapi sekali lagi tak ada yang tidak mungkin didunia ini.
Setidaknya saya masih punya keinginan yang kuat dan saya masih bisa berusaha.
Selagi itu masih ada dalam diri saya , saya yakin saya pasti bisa.
Bismillah…
sesungguhnya Allah itu maha kuasa.
Berusaha, Berusaha, Berusaha , Dan Berdoa,Berdoa, Berdoa, And Let’s Dream And Fate Takes Me Where I Belong.
Potensi Selebar Daun Kelor
Setiap anak dilahirkan bukan tanpa potensi.
Manusia telah memilikinya tanpa terkecuali.
Potensi itu kemampuan terpendam yang dimiliki oleh seseorang dan karena kemampuannya itu masih ‘terpendam’, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar terlihat.
Peter Adi di blognya bilang, “belum hidup sepenuh potensiku”. Bener dan setuju banget!
Karena potensi kita sendiri gak ada yang tahu batasnya selain yang menciptakan kita.
Yang bisa kita lakuin adalah menggalinya terus menerus agar semakin terlihat jelas.
Bisa dengan banyak cara pastinya, pertama misalnya kita kenalan dulu sama diri kita sendiri, biar tau motivasi hidup kita,
passion kita, atau bisa dengan hal-hal kecil yang bisa buat kita lebih peka, bikin buku harian misalnya. Buku hariannya, bukan sekedar agenda kegiatan yang bakal kita lakukan hari ini.
Fungsinya murni sebagai wadah untuk menuangkan perasaan dan emosi dari hari ke hari.
Dengan menuliskannya dibuku harian, kita jadi bisa mengeksplorasi diri hingga ke hal-hal yang sensitif.
Seorang psikolog lulusan Universitas Indonesia, Mutia Prihantini, bilang kalo peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan dalam kehidupan seseorang dapat menjadi titik balik dalam memandang hidup. Tapi pada kenyataannya, ada beberapa orang nggak bisa ngambil hikmah positif dari setiap peristiwa yang nggak menyenangkan itu. Bahkan banyak orang yang masih nggak puas dengan keadaan dirinya saat ini. Jelaslah, orang kaya gitu mah berarti dia nggak sadar seberapa gede potensi yang udah Allah bekali.
Menggali potensi kita adalah hal yang sulit dilakuin.
Tapi, bukan berarti nggak bisa, sebab udah banyak pula orang-orang yang berhasil hidup hampir sepenuh potensinya.
Kunci itu ada pada diri kita sendiri. Kita harus mengenal diri kita se-apa-adanya mungkin.
Sebab dengan begitu, kita akan mendapatkan benang merah mengenai siapa diri kita sebenarnya yang akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa potensi kita saat ini masih selebar daun kelor.
Maka untuk hidup hampir sepenuh potensi, kita harus memandang jauh lebih dalam orang yang sedang balik memandang ketika kita sedang bercermin.
Ya, diri kita sendiri.
Jadi, find your self to find your passion then living together with all of your ability-not potentiality!
Manusia telah memilikinya tanpa terkecuali.
Potensi itu kemampuan terpendam yang dimiliki oleh seseorang dan karena kemampuannya itu masih ‘terpendam’, maka seseorang harus berusaha menggalinya agar terlihat.
Peter Adi di blognya bilang, “belum hidup sepenuh potensiku”. Bener dan setuju banget!
Karena potensi kita sendiri gak ada yang tahu batasnya selain yang menciptakan kita.
Yang bisa kita lakuin adalah menggalinya terus menerus agar semakin terlihat jelas.
Bisa dengan banyak cara pastinya, pertama misalnya kita kenalan dulu sama diri kita sendiri, biar tau motivasi hidup kita,
passion kita, atau bisa dengan hal-hal kecil yang bisa buat kita lebih peka, bikin buku harian misalnya. Buku hariannya, bukan sekedar agenda kegiatan yang bakal kita lakukan hari ini.
Fungsinya murni sebagai wadah untuk menuangkan perasaan dan emosi dari hari ke hari.
Dengan menuliskannya dibuku harian, kita jadi bisa mengeksplorasi diri hingga ke hal-hal yang sensitif.
Seorang psikolog lulusan Universitas Indonesia, Mutia Prihantini, bilang kalo peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan dalam kehidupan seseorang dapat menjadi titik balik dalam memandang hidup. Tapi pada kenyataannya, ada beberapa orang nggak bisa ngambil hikmah positif dari setiap peristiwa yang nggak menyenangkan itu. Bahkan banyak orang yang masih nggak puas dengan keadaan dirinya saat ini. Jelaslah, orang kaya gitu mah berarti dia nggak sadar seberapa gede potensi yang udah Allah bekali.
Menggali potensi kita adalah hal yang sulit dilakuin.
Tapi, bukan berarti nggak bisa, sebab udah banyak pula orang-orang yang berhasil hidup hampir sepenuh potensinya.
Kunci itu ada pada diri kita sendiri. Kita harus mengenal diri kita se-apa-adanya mungkin.
Sebab dengan begitu, kita akan mendapatkan benang merah mengenai siapa diri kita sebenarnya yang akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa potensi kita saat ini masih selebar daun kelor.
Maka untuk hidup hampir sepenuh potensi, kita harus memandang jauh lebih dalam orang yang sedang balik memandang ketika kita sedang bercermin.
Ya, diri kita sendiri.
Jadi, find your self to find your passion then living together with all of your ability-not potentiality!
Selasa, 18 September 2012
Pohon Buah yang Makin Langkah Di rumah Kita
Apakah
ada sepiring buah di meja makan anada hari ini? Buah apa saja? Darimana
mendapatkannya? Saya yakin rata-rata dari anda akan menjawab ‘beli
laaah..’’ so what??
Suatu ketika demi hasrat pengen mangga, akhirnya saya lari ke supermarket terdekat untuk mencari buah hijau itu. Setelah
mengambil beberapa, akhirnya ditimbang dan diberi label harga oleh
pelayannya. 2 kilo lebih dan wooww, harganya?? Saya harus menguras
kantong hampir 40 ribu untuk 2 kiloan mangga. Manyun sudah. Dengan berat
hati kukembalikan sekantong plastik mangga itu. Ga jadi!!
Ogah! Duhhh, mahal amat sih harga buah-buahan sekarang. Dari survey
harga buah saja cukup menguras kantong, padahal buah-buahan itu buah
lokal dan mudah hidup disekitar kita. Mangga misalnya
dihargai 13-20 ribu tergantung jenisnya. Papaya perkilo bisa Rp.4000,
melon Rp.5000/kg, jambu merah Rp.7000/kg, Sawo rp.10.000/kg, Jambu Air
Madura Rp.15.000/kg, Pisang ambon/hijau Rp.10-15rb/sisir. Pisang raja
lebih mahal lagi, apalagi Pisang Cavendish yang impor itu. Duuhh, jadi
ga selera (catatan: ini buah2an yang sering saya makan).
Ketika tinggal di jogja dan di Jakarta dengan lahan
terbatas (strata S3-sangat-sempit-sekali) saya baru menyadari nikmatnya
tinggal di daerah yang ada kebun atau pekarangan. Lebih lagi pohon
mangga di depan rumah itu selalu menghantui dan menari-nari di benak
saya. Oalaaah… enak banget kalo bisa makan mangga, …slrrrpp…

Tapi
apa mau dikata, masyarakat sekarang lebih berorientasi pada hal-hal
yang instanst. Cari buah? Lari aja ke pasar. Supermarket kalo perlu,
lebih komplit. Termasuk kemudian memangkas habis lahan yang ada dirumah
full bangunan. di banyak perumahan apalagi, lebih parah. Contohnya
dilingkungan rumah saya. Sama sekali tak ada lahan yang tersisa, bahkan
hanya sekedar taman untuk penyejuk mata. Kesannya jadi garing dan
gersang. Bagaimana mo nanam pohon-pohon besar, apalagi pohon buah?
Dan pilihan terakhir hanyalah dengan membeli.
Kalo
sudah begini 10-20 tahun kedepan, pohon buah secara kontinu lenyap dari
rumah-rumah kita. Sampai kapan akan mengandalkan buah-buah impor yang
merajai pasar lokal yang kebanyakan kaya akan kandungan pestisida? Maka,
sejenak, tengoklah halaman rumah anda, dan carilah alternatif tanaman
buah yang masih bisa ditanam. Jika terlalu sempit, pilihlah tabulampot
dengan bermacam varian buahnya. Jika masih terasa longgar, buanglah
biji-biji buah yang telah anda makan, papaya, belimbing,mangga, markisa,
sawo, kelengkeng, rambutan, jambu air. Biarkan saja mereka tumbuh
menghiasi dan meneduhkan rumah anda. Sekaligus kita telah menekan
kebutuhan buah impor yang merajalela. Apa salahnya memetik buah di halaman sendiri, organik lagi. Lebih sehat kan?
Pemulung: Pahlawan Lingkungan Tanpa Tanda Jasa
Baru berjarak 10 meter, baunya sudah sangat
menyengat. Siapapun yang lewat di tempat itu, pasti akan menutup
mulutnya, tanda bukti penolakan terhadap baunya itu. Saya yang daritadi
berdiri menunggu pun sama, tapi semakin lama mulai terbiasa hingga akhirnya telapak tanganku lepas dari mulutku.
Beda dengan Pak Ebo (30 tahun), ia berjalan nyeker
tanpa alas kaki, membawa karung palstik, berjalan serius mendekati
tempat yang kami sebut TPS itu. Setelah melewatiku, kulihat kakinya
penuh bercak dan luka, bajunya lusuh dan kotor, begitu juga celananya.
“Ya.. itu orangnya..” gumamku sambil melihat
pak Ebo. Kemudian kukejar dia hingga sampai di TPS (Tempat Pembuangan
Sementara). Setelah mereview list pertanyaan dari kuisioner tugasku, aku
langsung berbaur dan memulai wawancara santai dengannya.
“Pak lagi nyortir? Kalo plastik ini
diambil juga gak?” tanyaku setelah berbasa-basi, sambil memegang sampah
plastic merah yang (pastinya) bau ini.
“Iya, kalo yang ini gak dipake, paling yang ini duplex, botol plastik juga..” sambil menunjukkan tetrapack bekas minuman kotak.
“Kalo baterai bekas, gimana pak?” tanyaku lagi
“Kalo Baterai bekas mah sudah gak
laku…” Jawabnya. Kemudian kutanyakan mengenai penghasilannya perhari dan
cakupan rumah garapannya. Maka Pak Ebo, yang berdarah jawa mengatakan,
“per hari cuma Rp.15.000, kurang lebih buat makan, kalo nyortir rumah bisa sampe 50 rumah sehari” jawabnya.
“Pernah merasa sakit gak Pak, karena sampah gitu?” tanyaku lagi
“Pernah, panas dingin seminggu… pernah juga sampe sakit perut. Kalo berobatnya di puskesmas, biasanya ngutang” jawabnya lagi.
Kemudian kulanjutkan dengan pertanyaan lain yang lebih spesifik mengenai tugas praktikum Mata Kuliah Teknik Sanitasi Lingkungan ku. (Hasil wawancara, 15 September 2012)
***
Dengan penghasilan hanya Rp.15.000/hari dengan lama kerja ±10 jam (5.30-15.00) tiap hari,
ditambah potensi penyakit yang berbahaya (bahkan biayanya pun ngutang)
mungkin adalah konsekuensi pekerjaannya itu. Tapi, efek positif dari
pekerjaannya adalah tulang punggung keberlangsungan lingkungan. Sampah-sampah yang disortirnya kebanyakan adalah jenis undegradable atau tidak dapat didegradasi seperti plastik kemasan dan botol air mineral (Degradibilitas-tingkat terurai alami- hingga 0%) dan jenis tetrapack atau duplex (Degradibilitas 50%).
Dengan begitu, Alam menjadi sangat terbantu
dalam menguraikan dan membersihkan ekosistemnya. Sampah-sampah pun
menjadi mudah dikelola kembali, karena sudah dipilah-pilah sejak awal.
Selain itu, wadah penampungan sampah di rumah-rumah menjadi cepat bersih
mengingat para pemulung mengambil secara rutin tiap pagi.
Namun, layaknya guru, hampir semuanya
terlupakan. Bahkan lebih parah lagi, TERHINAKAN. Masih teringat ketika
tanggal 11 September 2012 pagi hari-saat saya juga mencoba ke TPS untuk
mencari data ke pemulung- itu, kami hampir terkena lemparan sampah yang
dibuang dengan tidak sopan ke TPS tersebut. Seorang pengendara motor
membuang sampahnya yang dibungkus ke TPS, tanpa berhenti lebih dahulu
(bahkan mungkin belum sempat melihat apa ada orang di TPS atau tidak).
Dampaknya saya sedikit terkena cipratan airnya.
Penghasilan yang sedikit tentunya tidak
seimbang dengan pekerjaan mulianya tersebut. Jika seluruh karung berisi
botol plastik, dengan total berat 8 kg maksimal hanya mendapat
Rp.12.000. Paling baik jika Pak Ebo bisa dapat minimal 10 kg besi tua,
itu setara dengan Rp.30.000. Jika dibandingkan biaya hidup di
kami-mahasiswa- penghasilan Pak Ebo yang Rp.15.000/hari hanya sebanding
dengan uang makan seharian (3x makan di warteg dengan menu
nasi+sayur+tahu+dadar). Apalagi jika Pak Ebo harus menanggung kedua
anaknya yang usia 6 tahun dan 3 tahun.
Maka wajarlah, jika seharusnya para pemulung
mendapat gelar PAHLAWAN LINGKUNGAN. Yang sejauh ini belum satupun
mendapat tanda jasa (penghargaan), minimal sikap kita terhadap mereka.
#Salam Lingkungan Sehat!!!
jalan Mimpi
Jika jalan yang kupilih berbeda dengan
jalanmu, apakau kau akan mengikutiku?Jika mimpi yang kutuju bukan mimpi
yang engkau inginkan, apa kau akan tetap berjalan di sampingku?. Nona.
Jalan kta masih panjang, bahkan kita tak pernah tau sampai dibatas mana
kita mampu bermimpi. Hidup itu seperti ruangan dengan beberapa pintu,
yang jika kita pilih salah satunya akan menghadapkan kita pada
pintu-pintu yang lain. Aku tak ingin menyeretmu hingga terperosok
kedalam pilihanku,dan akupun tak mungkin melupakan mimpiku untuk
berjalan di sampingmu. Nona. Kita masih muda, masih banyak pintu yang
akan terbuka saat kita mengetuknya, masih banyak ruang yang bisa kita
isi saat memasukinya. Jika saat ini kita berada di jalan mimpi yang
berbeda, mungkin suatu saat kita akan kembali bertemu di tempat yang
berbeda. Tempat dimana mimpi kita membentuk simpul yang akan menyatukan
kita.
Jika memang kita telah berada di jalan
mimpi yang sama maka raihlah tanganku, dan aku akan menggenggam
tanganmu hingga berguguran dosa kita dari sela jemari kita. Selamanya.
Belajar Mencintai Orang Yang Tidak Sempurna Dengan Cara Yang Sempurna
Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu
bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah
pilihan, Itupun adalah kesempatan.Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat: “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil” .
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.
Ke Warnet Ngerjain Tugas Atau Pacaran
Sebelum membahas topic utamanya lebih dulu mari kita telusuri makna dan funsi warnet itu
sendiri yang sebenarnya gan, ini pengertian warnet yang ane comot dari
Wikipedia silahkan disimak, warung internet(disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum.
Para pengguna warnet umumnya beragam mulai
dari yang masih balita sampai yang udah jompo pun ada gan. ya kebetulan
ane juga salah satu operator warnet jadi ya bisa amatin para user-user
yang pada datang, sekalian cuci mata kalu ada yang bening-bening gan,
uppsss , lanjut kembali ke komputer pinjeman kebetulan ane enggak ada laptop sih gan.
Umumnya para user datang ke warnet untuk mengerjakan tugas sekolah
ataupun kuliah, mengetik, mengakses jejaring social, atau sekedar
bermain game.
Penyebaran warnet di Indonesia bisa
dibilang sangat cepat, tidak jelas siapa pemrakarsa pertama yang
mendirikan warnet di Indonesia. Diperkirakan warnet pertama kali muncul
di Indonesia kisaran tahun 1996. Dan sampai sekarang warnet sudah
merambah sampai ke pelosok-pelosok desa.
Namun dengan makin maraknya warnet yang
terus berkembang membuat semakin sulit untuk di control pula. Di
beberapa Negara maju bahkan warnet diawasi secara ketat, seperti RRC,
Singapura, dan di Amerika Serikat pun demikian. Karena
warnet rawan akan tindakan kriminal seperti pencurian, namun selain itu
juga dikontrol supaya para usernya tidak membuka situs-situs pornografi.
Namun bila dibandingkan dengan sebagian warnet di Indonesia justru bisa
dibilang berbanding terbalik. Sebagian warnet di Indonesia justru
diberi bilik-bilik pribadi. Awalnya ini ditujukan agar sesama user tidak
saling terganggu, namun pada akhirnya justru disalah gunakan oleh para
user antara lain mereka menjadi merasa bebas mengakses situs yang
diinginkan, tanpa dibatasi termasuk untuk mengakses situs yang memuat
pornografi. Dengan dipasanginya bilik-bilik tersebut juga dimanfaatkan
oleh pasangan remaja untuk saling memadu kasih di dalam bilik warnet.
Bahkan ironisnya diantara mereka bukan hanya sekedar pacaran di dalam
bilik warnet namun ada beberapa yang sampai berbuat asusila. yah mungkin
menurut mereka warnet selain tempatnya nyaman, ber AC, ada koneksi
internet, juga harga sewanya yang terjangkau. Sehingga mendorong mereka
untuk mengalih fungsikan warnet. Ini bukan sekedar ocehan belaka gan,
sudah hampir dua tahun saya menjadi warnet dan tidak hanya sekali dua
kali saya menemukan hal itu. Seakan warnet Cuma dijadikan kedok ,
mungkin bilangnya dari rumah mau ke warnet ngerjain tugas, tapi taunya?
dan sepertinya hal semacam ini seperti sudah menjadi hal yang umum di warnet-warnet di Indonesia. Tadi ane enggak sengaja googling nulis “ warnet” di google, begitu terkejutnya saya ternyata yang muncul di urutan pertama justru link sebuah video mesum diwarnet. Ini ane kasih screen shotnya gan, buat yang g percaya.
dan sepertinya hal semacam ini seperti sudah menjadi hal yang umum di warnet-warnet di Indonesia. Tadi ane enggak sengaja googling nulis “ warnet” di google, begitu terkejutnya saya ternyata yang muncul di urutan pertama justru link sebuah video mesum diwarnet. Ini ane kasih screen shotnya gan, buat yang g percaya.

dokumentasi
wah sebegitu burukkah citra warnet, yang
harusnya warnet merupakan tempat informasi gudangnya pengetahuan, dimana
kita bisa mengakses segala hal lewat internet melaui warnet.
Dari pihak yang berwajib bekerja sama
dengan pengelola warnet sebenarnya sekarang sudah beraksi untuk
mengurangi hal-hal semacam ini, seperti peraturan tentang bilik warnet
yang sudah semakin diperketat, dimana tinggi dari bilik warnet tidak
boleh lebih dari 1 meter untuk yang tempat duduknya memakai sofa,
sementara yang lesehan tentunya lebih pendek lagi dari itu.
Semoga saja dengan diperketatnya
aturan-aturan seperti itu akan mampu meminimalisir hal-hal yang tidak
kita inginkan. Jangan sampai dengan adanya warnet yang seharusnya mampu
menambah wawasan kita semua justru malah menjadi bomerang yang akan
merusak masa depan kita di masa mendatang.
Teori Tentang Cinta
Cinta menurut wikipedia adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang
kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan
sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih
sayang. Namun menurut saya cinta bisa dianalogikan dan juga memiliki
teori.
Cinta itu seperti bahasa biner dimana saat tidak memilih nol maka jawaban juga bukan satu. Pada intinya cinta memiliki seribu macam wajah buat satu orang, dengan berpadun dua orang maka akan ada dua ribu kemungkinan untuk satu pasang. Kemungkinan bahagia, kemungkinan sedih atau kemungkinan lain-lainnya.
Cinta juga memiliki berbagai rasa. Bilang sedang happy gula jawa serasa coklat, ketika sedang berjauhan lidah ini terasa hambar. Tak bisa merasakan asin, manis ataupun pahit. Namun bila sedang marahan atau mau dan sudah putus sama pacar, makan madu serasa menjadi empedu, pahiiit luar biasa.
Layaknya benda, cinta juga menempati ruang dan waktu. Bila lagi berduaan serasa dunia milik berdua dan yang lain mengonrtak saja. Namun bila kita sedang sendiri dunia sepi terasa walau suara musik menghentak di kanan kiri telinga kita dan tidak dapat mengganggu jiwa yang merana. Pokoknya dunia ini sepi seperti tidak ada penghuni selain diri sendiri.
Kata orang tua, cinta itu juga buta. Cinta menjadi buta ketika banyak alasan yang terucap dari bibir. Mulai dari kadung sayang, tak bisa berpaling ke lain hati, hanya dia yang paling memikat, sampai dengan alasan sudah terlalu banyak pengorbanan. Memperjuangkan cinta hanya dengan ego bukan dengan logika itulah cinta buta.
Cinta itu seperti bahasa biner dimana saat tidak memilih nol maka jawaban juga bukan satu. Pada intinya cinta memiliki seribu macam wajah buat satu orang, dengan berpadun dua orang maka akan ada dua ribu kemungkinan untuk satu pasang. Kemungkinan bahagia, kemungkinan sedih atau kemungkinan lain-lainnya.
Cinta juga memiliki berbagai rasa. Bilang sedang happy gula jawa serasa coklat, ketika sedang berjauhan lidah ini terasa hambar. Tak bisa merasakan asin, manis ataupun pahit. Namun bila sedang marahan atau mau dan sudah putus sama pacar, makan madu serasa menjadi empedu, pahiiit luar biasa.
Layaknya benda, cinta juga menempati ruang dan waktu. Bila lagi berduaan serasa dunia milik berdua dan yang lain mengonrtak saja. Namun bila kita sedang sendiri dunia sepi terasa walau suara musik menghentak di kanan kiri telinga kita dan tidak dapat mengganggu jiwa yang merana. Pokoknya dunia ini sepi seperti tidak ada penghuni selain diri sendiri.
Kata orang tua, cinta itu juga buta. Cinta menjadi buta ketika banyak alasan yang terucap dari bibir. Mulai dari kadung sayang, tak bisa berpaling ke lain hati, hanya dia yang paling memikat, sampai dengan alasan sudah terlalu banyak pengorbanan. Memperjuangkan cinta hanya dengan ego bukan dengan logika itulah cinta buta.
Bantu Aku Melupakanmu
Cerita cinta kini tlah usai..
Berakhir sudah, kisah antara kita..
Sedih, sakit, kecewa, marah, benci..
Bercampur menjadi satu di pikiranku..
Menyesakkan hati..
Menyisakan luka yg paling dalam..
Aku tau saat ini,
Hanya dia yg kamu sayang..
Hanya dia yg kamu cinta..
Hanya dia yg kamu harap..
Dan,
Hanya dia yg kamu inginkan..
Membuat aku berhenti berharap..
Mencoba ikhlas dan merelakan..
Aku tak akan menyalahkanmu..
Aku juga tak menyalahkan cinta..
Memang aku yg tak pantas untukmu..
Aku yg slalu menyakitimu..
Dan,
Aku yg tak bisa lagi membuatmu tersenyum..
Bantu aku melupakanmu..
Agar aku tak lagi berharap..
Bantu aku menghilang dari hidupmu..
Agar aku tak lagi mengganggumu..
Bantu aku membenci diriku sendiri..
Agar aku takut jatuh cinta..
Tapi,
Aku takkan pernah menyesal..
Telah mengenalmu..
Telah menjalani kisah bersamamu..
Telah membuatku merasakan lagi indahnya cinta..
Dan,
Akan kusimpan kisah kita sebagai kenangan terindah dihatiku..
Hanya satu pintaku yg terakhir..
Bantu aku Melupakanmu dan dilupakanmu..
Berhenti Berharap
Semula..
Aku mencoba untuk bertahan..
Berharap suatu saat.. Kau kembali padaku..
Melanjutkan cerita yg terhenti..
Memperbaiki kisah yg menyakiti..
Tapi ternyata..
Semua harapku hanya sia-sia..
Mimpiku hanya mimpi belaka..
Karna..
Rasamu.. Sayangmu.. Kasihmu.. Rindumu.. Cintamu..
Hanya untuk Dia..
Aku sudah tak berarti lagi buatmu..
Aku sudah tak diharapkan lagi di hatimu..
Rasamu kepadaku bener” sudah hilang..
Aku hanyalah seorang yg terlupakan..
Sekarang semuanya bener” sudah jelas..
Aku takkan lagi berharap..
Aku takkan lagi bermimpi..
Aku harus bener” rela dan ikhlas..
Dia memang yg terbaik buatmu..
Dia yg slalu ada dihatimu..
Perlahan..
Akan kucoba melupakan semua tentangmu..
Mencoba slalu menahan rada sakit dihati..
Berhenti berharap..
Berhenti bermimpi..
Berhenti memikirkan semua tentangmu..
Aku yg terlupakan mencoba perlahan untuk melupakan...
Update Mimpi, Yuuk!
Jujur saja sepertinya saya hidup dengan mimpi. Setiap nafas yang di hembuskan adalah mimpi, bahkan di siang bolong sekalipun (midday dreamer).
Sepanjang hidup sepertinya saya bernafas dengan mimpi.
Sederetan mimpi
dari yang tingkat tinggi sampai hal-hal konyol. Ya begitulah, memiliki
mimpi menjadikan kita tetap dalam keadaan full spirit (terasa
sadar) meskipun pada saat tertidur pulas. Mimpi itu kenyataan yang
belum bisa disentuh. Maka pemimpi sejati akan selalu mengusahakan
mimpinya itu bisa disentuh.
Mimpi
seperti anti virus pada komputer. Berfungsi melindungi komputer dari
serangan virus yang menggerogoti data yang ada di komputer anda. Itu
artinya anti virus mempunyai peranan sangat penting. Untuk
mempertahankan keamanan data pada komputer kita, anti virus yang
digunakan juga harus diperhatikan dengan seksama. Apakah kinerjanya
bagus atau asal-asalan saja. Selain itu, kita juga harus memperhatikan
anti virus yang kita gunakan update atau tidak. Anti virus yang sudah out of date tentu saja tidak bisa menjamin keselamatan data kita. Oleh karena itu, pemilihan anti virus dan update itu sangat penting.
Saya
bukan ahli dalam bidang IT. Bahkan tergolong gaptek, mungkin. Tidak
sesuai untuk membahas perangkat IT dan kawan-kawannya. Ini hanya sebagai
analogi saja bagaimana
peranan mimpi dalam kehidupan kita. Lupakan sejenak semua beban yang
sedang di pikul. Tarik nafas dalam-dalam lalu buang perlahan. Rasakan,
sekarang kita berada dalam keadaan sangat tenang. Ups! Ini bukan
hipnotis.
Ok
mari kita kembali bermimpi. Setiap orang punya mimpi itu pasti.
Setidaknya mimpi pada saat terlelap. Percaya atau tidak, ada sebagian
mimpi pada saat kita terlelap itu merupakan keinginan pada saat kita
sadar.
Mimpi itu sederhananya adalah keinginan yang tidak berwujud (nyata),
dalam artian sebuah keinginan yang belum terwujud. Ketika sebuah mimpi
terwujud menjadi sebuah kenyataan, tentu saja hal ini akan menjadi
sangat menyenangkan. Tapi apa boleh di kata, yang namanya manusia tidak
pernah ada puasnya. Satu mimpi terwujud masih banyak mimpi lain yang
mengantri untuk di wujudkan.
Nah disinilah letaknya kita perlu mengupdate mimpi kita. Caranya bertanyalah pada diri sendiri, “sedang berada dimana saya?”, “Kemana
saya akan menuju?” Dan “bagaimana saya bisa menggapainya?”
Pertanyaannya memang sangat sederhana tapi ketika kita benar-benar
mencoba untuk menjawabnya, kita akan menemukan sebuah titik tumpu yang
menjadi goal dalam kehidupan kita.
Ayuuuk update mimpi
kita. Susun kembali rentetan mimpi, lalu coba menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mempertajam mimpi kita. Mari menjadi pemimpi
dan siap mewujudkannya. Jangan hanya update penampilan tapi mimpinya masih out of date! Update mimpi juga dong…
Senin, 17 September 2012
Setahun Yang Lalu
Setahun yang lalu kau hiasi
Hidupku
Setahun yang lalu kau buat ku tersenyum
Setahun yang lalu kau masih bersamaku
Setahun yang lalu kita lepaskan semua rindu
ooh..
Namun itu setahun yang lalu, masa indah yang telah berlalu
Namun itu setahun yang lalu, masa indah yang telah berlalu
Sekarang kau pergi tinggalkanku dengan senyum manis di bibirmu
Namun itu setahun yang lalu
(6 Oktober 2011)
Masa indah yang telah berlalu
Namun itu (namun itu) setahun yang lalu
Masa indah yang telah berlalu
Dan sekarang setahun berlalu
Masih teringat semua tentangmu
Sekarang kau pergi tinggalkanku
dengan senyum manis di bibirmu
Sekarang kau pergi tinggalkanku dengan senyum manis di bibirmu
Setahun yang lalu kau masih bersamaku…
Hidupku
Setahun yang lalu kau buat ku tersenyum
Setahun yang lalu kau masih bersamaku
Setahun yang lalu kita lepaskan semua rindu
ooh..
Namun itu setahun yang lalu, masa indah yang telah berlalu
Namun itu setahun yang lalu, masa indah yang telah berlalu
Sekarang kau pergi tinggalkanku dengan senyum manis di bibirmu
Namun itu setahun yang lalu
(6 Oktober 2011)
Masa indah yang telah berlalu
Namun itu (namun itu) setahun yang lalu
Masa indah yang telah berlalu
Dan sekarang setahun berlalu
Masih teringat semua tentangmu
Sekarang kau pergi tinggalkanku
dengan senyum manis di bibirmu
Sekarang kau pergi tinggalkanku dengan senyum manis di bibirmu
Setahun yang lalu kau masih bersamaku…
Minggu, 16 September 2012
2 Menjadi 1
Ketika 2 menjadi 1…
Rumusan matematikanya akan menjadi 2/2=1
2 yang tidak sejenis namun satu spesies akan menjadi 1 pasang
kamu dan aku akan menjadi kita Kemungkinannya…
Kau akan meninggalkan tempat berpijakmu dan menjadi satu denganku
Aku yang akan meninggalkan tempat berpijakku dan menjadi satu denganmu
Kau akan meninggalkan kamarmu dan menjadi satu kamar denganku
Aku yang akan meninggalkan kamarku dan menjadi satu kamar denganmu
kemudian disederhanakan kembali…
2 kamar akan berubah menjadi 1 kamar termasuk tempat tidurnya dari 2 akan menjadi 1 tempat tidur Kebalikan dan keunikannya setelah 2 menjadi 1 adalah…
Dibagian tubuhmu dan tubuhku ada bagian tubuh yang tidak ada pasangannya alias hanya satu yaitu:
Hidung,
Mulut,
Hati, dan
Vitalitas
Perhatikanlah… sekali lagi perhatikan… jika sudah… sadarilah bahwa semua yang tidak
ada pasangannya tersebut terletak pada satu
garis lurus yang vertikal.
Ketika 2 menjadi 1, maka bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2.
Kapan bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2?
Jawabannya adalah saat aku mencium
bibirmu sambil berdiri dan memelukmu
penuh rasa cinta dan sayang, maka bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2.
Selanjutnya…
Eeehhhmmm Lanjut atau Tidak???
Silakan lanjutkan sendiri!
Dengan penghayatan masing-masing!
Jika berlanjut maka ada beberapa
kemungkinan yang timbul dari 2 menjadi 1 yaitu tetap 2 menjadi 1 atau 0 (nol) atau juga 3, 4 ,5, dst.
Jika tidak berlanjut maka hanya ada 2 kemungkinan yaitu selamanya 2 menjadi 1 atau 0 (nol) Pilihan saya adalah…
2 menjadi 1 dalam 2 janji suci yang terucap pada 1 waktu, dan
untuk kemudian menjadi beberapa.
Selamat memilih!
Rumusan matematikanya akan menjadi 2/2=1
2 yang tidak sejenis namun satu spesies akan menjadi 1 pasang
kamu dan aku akan menjadi kita Kemungkinannya…
Kau akan meninggalkan tempat berpijakmu dan menjadi satu denganku
Aku yang akan meninggalkan tempat berpijakku dan menjadi satu denganmu
Kau akan meninggalkan kamarmu dan menjadi satu kamar denganku
Aku yang akan meninggalkan kamarku dan menjadi satu kamar denganmu
kemudian disederhanakan kembali…
2 kamar akan berubah menjadi 1 kamar termasuk tempat tidurnya dari 2 akan menjadi 1 tempat tidur Kebalikan dan keunikannya setelah 2 menjadi 1 adalah…
Dibagian tubuhmu dan tubuhku ada bagian tubuh yang tidak ada pasangannya alias hanya satu yaitu:
Hidung,
Mulut,
Hati, dan
Vitalitas
Perhatikanlah… sekali lagi perhatikan… jika sudah… sadarilah bahwa semua yang tidak
ada pasangannya tersebut terletak pada satu
garis lurus yang vertikal.
Ketika 2 menjadi 1, maka bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2.
Kapan bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2?
Jawabannya adalah saat aku mencium
bibirmu sambil berdiri dan memelukmu
penuh rasa cinta dan sayang, maka bagian-bagian yang segaris lurus dan tidak ada pasangannya itu akan menjadi 2.
Selanjutnya…
Eeehhhmmm Lanjut atau Tidak???
Silakan lanjutkan sendiri!
Dengan penghayatan masing-masing!
Jika berlanjut maka ada beberapa
kemungkinan yang timbul dari 2 menjadi 1 yaitu tetap 2 menjadi 1 atau 0 (nol) atau juga 3, 4 ,5, dst.
Jika tidak berlanjut maka hanya ada 2 kemungkinan yaitu selamanya 2 menjadi 1 atau 0 (nol) Pilihan saya adalah…
2 menjadi 1 dalam 2 janji suci yang terucap pada 1 waktu, dan
untuk kemudian menjadi beberapa.
Selamat memilih!
Malam Minggu,Malam Sakral Kaum Muda
Malam minggu seakan menjadi malam yang sakral bagi kalangan pemuda.
Bagaimanapun malam minggu dipilih sebagai malam yang tak boleh ditinggalkan begitu saja tanpa pasangan maupun keramaian.
Banyak kaum muda memilih malam minggu sebagai malam yang paling menyenangkan dan cocok untuk mengajak pasangan mereka pergi keluar.
Terdapat beberapa alasan kenapa malam minggu dipilih sebagai malam sacral, pertama para pemuda yang masih sekolah memilih malam minggu ini karena esok harinya mereka akan libur sekolah jadi tidak harus merepotkan diri untuk bangun pagi ataupun mengerjakan tugas.
Alasan kedua bagi kalangan pemuda yang sudah bekerja,
kebanyakan mereka mendapat hari libur ketika hari sabtu dan minggu, nah kalau mereka menghabiskan malam minggu untuk mengistirahatkan diri atau berkencan dengan pasangan mereka maka tidak akan merasa terikat oleh tuntutan kerja esok
harinya.
Aktivitas malam minggu atau kerab disebut Malming ini oleh pemuda di isi dengan berbagai macam kegiatan. Yang sering kita jumpai agenda malam minggu adalah dengan nongkrong di café atau datang ke tempat hiburan. Para mahasiswa yang aktif dalam organisasi, mereka kebanyakan memilih untuk nongkrong bersama teman-teman mereka untuk sekedar share atau bercanda. Tidak jarang juga mereka yang memiliki pasangan akan mengajak pasangan mereka untuk turut nimbrung nongkrong
bareng dengan teman organisasi mereka,ada pula yang akan memilih untuk menghabiskan waktu hanya berdua saja.
Selain itu, aktivitas nonton bareng di tempat-tempat nonton film juga menjadi pilihan kaum muda untuk menikmati malam minggu mereka. Bagi mereka yang tak terbiasa untuk menikmati malming dengan keramaian, bisa dengan memanjakan diri nonton film dikamar maupun datang ke warnet.
Hingga saat ini tempat yang paling ramai menjadi aktivitas malam minggu para mahasiswa adalah di kedai maupun café.
Bagi cewek kebanyakan malam minggu mereka adalah dengan shoping maupun datang ke salon memanjakan diri.
Memilih shoping ataupun ke salon bukan sebagai tradisi namun telah
menjadi hobi. Kegiatan malam minggu yang sering dilakukan para kaum muda memang menuai banyak perbedaan pengertian. Tak jarang kegiatan mereka dipandang tidak baik oleh beberapa kalangan, namun itu semua kembali kepada masing-masing individu yang terkait.
Segala yang dipandang benar belum tentu baik untuk orang lain. Begitupun semua yang dilakukan pemuda saat malam
minggu akan menuai kontraversi apabila kita diamati.
Setidaknya malam minggu bisa menjadi waktu yang paling tepat untuk mengakrabkan diri dengan teman, kenalan maupun keluarga.
Wujud mengakrabkan diri ini yang sebenarnya menjadi sorotan untuk mengisi malam minggu. Memanfaatkan malam minggu untuk nge-game bukan hal yang baru akhir-akhir ini.
Ini merupaskan cara mengisi waktu malam minggu yang efisien tanpa harus mengeluarkan isi dompet untuk menikmati malam. Selain itu, bagi para kutu buku pun malam minggu menjadi kesempatan untuk melahap beberapa buku pilihan.
Namun ini hanya segelintir orang saja yang akan melakukannya.
Sebenarnya kenapa malam minggu harus menjadi malam pilihan bagi kaum muda telah menimbulkan banyak pertanyaan bagi kita semua. Tidak ada bedanya antara malam minggu dengan malam yang lain, namun karena kesempatan yang ada dari tujuh hari hanya pada malam minggu yang dimuliakan para kaum muda untuk mengistirahatkan dan bercengkrama dengan teman maupun pasangan mereka.
Karena kebiasaan inilah
sehingga malam minggu menjadi malam yang berbeda dibanding dengan malam di hari-hari yang lain. Wajar saja kita pasti akan menemui keramaian disaat malam minggu, dimana pun itu.
Konstruksi yang sudah ada, malam miggu menjadi malam pilihan telah diamini begitu saja oleh kebanyakan orang.
Sadar maupun tidak terkadang kita pun ikut kedalam tradisi tersebut. yang dikhawatirkan
adalah para pemuda menggunakan kesempatan ini untuk hal-hal yang dirasa melanggar aturan hukum.
Menjadi kewajiban kita bersama untuk tetap menjadikan malam minggu sebagai malam yang bermanfaat bagi para kaum muda maupun orang tua yang ingin menikmati namun tetap dengan hal-hal yang positif dan tetap dalam koridor aturan hukum.
Bagaimanapun malam minggu dipilih sebagai malam yang tak boleh ditinggalkan begitu saja tanpa pasangan maupun keramaian.
Banyak kaum muda memilih malam minggu sebagai malam yang paling menyenangkan dan cocok untuk mengajak pasangan mereka pergi keluar.
Terdapat beberapa alasan kenapa malam minggu dipilih sebagai malam sacral, pertama para pemuda yang masih sekolah memilih malam minggu ini karena esok harinya mereka akan libur sekolah jadi tidak harus merepotkan diri untuk bangun pagi ataupun mengerjakan tugas.
Alasan kedua bagi kalangan pemuda yang sudah bekerja,
kebanyakan mereka mendapat hari libur ketika hari sabtu dan minggu, nah kalau mereka menghabiskan malam minggu untuk mengistirahatkan diri atau berkencan dengan pasangan mereka maka tidak akan merasa terikat oleh tuntutan kerja esok
harinya.
Aktivitas malam minggu atau kerab disebut Malming ini oleh pemuda di isi dengan berbagai macam kegiatan. Yang sering kita jumpai agenda malam minggu adalah dengan nongkrong di café atau datang ke tempat hiburan. Para mahasiswa yang aktif dalam organisasi, mereka kebanyakan memilih untuk nongkrong bersama teman-teman mereka untuk sekedar share atau bercanda. Tidak jarang juga mereka yang memiliki pasangan akan mengajak pasangan mereka untuk turut nimbrung nongkrong
bareng dengan teman organisasi mereka,ada pula yang akan memilih untuk menghabiskan waktu hanya berdua saja.
Selain itu, aktivitas nonton bareng di tempat-tempat nonton film juga menjadi pilihan kaum muda untuk menikmati malam minggu mereka. Bagi mereka yang tak terbiasa untuk menikmati malming dengan keramaian, bisa dengan memanjakan diri nonton film dikamar maupun datang ke warnet.
Hingga saat ini tempat yang paling ramai menjadi aktivitas malam minggu para mahasiswa adalah di kedai maupun café.
Bagi cewek kebanyakan malam minggu mereka adalah dengan shoping maupun datang ke salon memanjakan diri.
Memilih shoping ataupun ke salon bukan sebagai tradisi namun telah
menjadi hobi. Kegiatan malam minggu yang sering dilakukan para kaum muda memang menuai banyak perbedaan pengertian. Tak jarang kegiatan mereka dipandang tidak baik oleh beberapa kalangan, namun itu semua kembali kepada masing-masing individu yang terkait.
Segala yang dipandang benar belum tentu baik untuk orang lain. Begitupun semua yang dilakukan pemuda saat malam
minggu akan menuai kontraversi apabila kita diamati.
Setidaknya malam minggu bisa menjadi waktu yang paling tepat untuk mengakrabkan diri dengan teman, kenalan maupun keluarga.
Wujud mengakrabkan diri ini yang sebenarnya menjadi sorotan untuk mengisi malam minggu. Memanfaatkan malam minggu untuk nge-game bukan hal yang baru akhir-akhir ini.
Ini merupaskan cara mengisi waktu malam minggu yang efisien tanpa harus mengeluarkan isi dompet untuk menikmati malam. Selain itu, bagi para kutu buku pun malam minggu menjadi kesempatan untuk melahap beberapa buku pilihan.
Namun ini hanya segelintir orang saja yang akan melakukannya.
Sebenarnya kenapa malam minggu harus menjadi malam pilihan bagi kaum muda telah menimbulkan banyak pertanyaan bagi kita semua. Tidak ada bedanya antara malam minggu dengan malam yang lain, namun karena kesempatan yang ada dari tujuh hari hanya pada malam minggu yang dimuliakan para kaum muda untuk mengistirahatkan dan bercengkrama dengan teman maupun pasangan mereka.
Karena kebiasaan inilah
sehingga malam minggu menjadi malam yang berbeda dibanding dengan malam di hari-hari yang lain. Wajar saja kita pasti akan menemui keramaian disaat malam minggu, dimana pun itu.
Konstruksi yang sudah ada, malam miggu menjadi malam pilihan telah diamini begitu saja oleh kebanyakan orang.
Sadar maupun tidak terkadang kita pun ikut kedalam tradisi tersebut. yang dikhawatirkan
adalah para pemuda menggunakan kesempatan ini untuk hal-hal yang dirasa melanggar aturan hukum.
Menjadi kewajiban kita bersama untuk tetap menjadikan malam minggu sebagai malam yang bermanfaat bagi para kaum muda maupun orang tua yang ingin menikmati namun tetap dengan hal-hal yang positif dan tetap dalam koridor aturan hukum.
Aku & Perasaanku
Teramat sering aku mengatakan kepadamu aku mencintaimu dan tak bisa hidup tanpa dirimu. Namun teramat sering pula aku
mengatakan padamu aku membencimu.
Benar kata orang bijak, cinta itu adalah cabang lain dari cinta itu sendiri. Aku takut,takut bila suatu hari nanti harus benar-benar hidup dalam kebencian pada dirimu.
Karena bagiku, saat aku mengatakan aku mencintaimu, saat itu pula aku meletakan setengah hidupku di tanganmu.
Aku begitu menyukai kisah cinta. Aku menyukai kisah romantic walau tak berharap akan memiliki hal romantic itu dalam percintaanku.
Yang aku butuh hanyalah cinta. Aku memang telah hidup bertabur cinta. Cinta yang begitu hangat dari kedua orang tuaku yang begitu menyayangiku.
Namun aku ingin cinta yang lain. Cinta yang hanya ku rasakan khusus untuk diriku.
Aku mencintaimu.
Sungguh aku mencintaimu.
Aku tak berpikir bahwa kau tak pantas untukku.
Karena bagiku saat kau mengulurkan cintamu padaku, saat itu pula kau pantas mendapatkan cintaku.
Kau hadir di dalam hidupku. Tanpa bisa ku cegah kau merasuk dalam akal sehatku dan menjadi seperti aliran darah ku sendiri. Dan saat itu pula aku tahu bahwa aku menginginkanmu dan tak bisa jauh darimu.
Aku tak memiliki rasio lagi untuk mencintaimu, aku tak memiliki akal sehat lagi. Yang aku tahu dalam tiap desah nafasku terpatri dengan indah namamu.
Cinta ya cinta. Kata yang sederhana namun memiliki pesona yang kuat.
Terkadang tanpa sadar alam bawah sadarku membisikan padaku sesuatu yang mungkin jika aku turut akan menyisakan air mata penyesalan buatku.
Namun, kuatnya cinta yang aku rasakan padamu, memberi alasan lain padaku untuk tetap bertahan.
Aku tak menginginkan sosok dirimu yang sempurna.
Karena aku takut bila dirimu sempurna, maka aku akan kehilangan dirimu.
Aku ingin dirimu yang sederhana, karena aku ingin cintakulah yang akan menyempurnakan dirimu. Mungkin kamu berpikir aku mengeluarkan kata-kata gombal untuk merayumu, tapi sejujurnya tidak. Cintaku padamu tak memiliki batasan. Aku sendiri tak tahu dengan dirimu, apakah kau memiliki alasan untuk mencintai diriku juga ataukah keterpaksaan yang membuatmu harus terikat padaku. Aku tak perduli apa kata orang tentang dirimu. Aku juga tak perduli apa pendapat mereka tentang hubungan kita.
Karena toh cinta ini kita yang merasakannya, bukan mereka.
Aku terkadang benci bila harus mengakui kepada dunia bahwa aku tak bisa hidup tanpamu. Namun akhirnya aku sadar, siapa
yang paling aku inginkan kamu atau mereka.
Aku sendiri pun bingung akan cinta ini, apa yang salah.
Aku yang terobsesi akan cinta,
ataukah kamu yang begitu dingin menyikapi tentang cinta.
Aku bingung apakah kau juga mencintaiku sebesar cinta yang ku rasakan padamu ataukah hanya secuil cinta yang menyamarkan rasa itu sendiri.
mengatakan padamu aku membencimu.
Benar kata orang bijak, cinta itu adalah cabang lain dari cinta itu sendiri. Aku takut,takut bila suatu hari nanti harus benar-benar hidup dalam kebencian pada dirimu.
Karena bagiku, saat aku mengatakan aku mencintaimu, saat itu pula aku meletakan setengah hidupku di tanganmu.
Aku begitu menyukai kisah cinta. Aku menyukai kisah romantic walau tak berharap akan memiliki hal romantic itu dalam percintaanku.
Yang aku butuh hanyalah cinta. Aku memang telah hidup bertabur cinta. Cinta yang begitu hangat dari kedua orang tuaku yang begitu menyayangiku.
Namun aku ingin cinta yang lain. Cinta yang hanya ku rasakan khusus untuk diriku.
Aku mencintaimu.
Sungguh aku mencintaimu.
Aku tak berpikir bahwa kau tak pantas untukku.
Karena bagiku saat kau mengulurkan cintamu padaku, saat itu pula kau pantas mendapatkan cintaku.
Kau hadir di dalam hidupku. Tanpa bisa ku cegah kau merasuk dalam akal sehatku dan menjadi seperti aliran darah ku sendiri. Dan saat itu pula aku tahu bahwa aku menginginkanmu dan tak bisa jauh darimu.
Aku tak memiliki rasio lagi untuk mencintaimu, aku tak memiliki akal sehat lagi. Yang aku tahu dalam tiap desah nafasku terpatri dengan indah namamu.
Cinta ya cinta. Kata yang sederhana namun memiliki pesona yang kuat.
Terkadang tanpa sadar alam bawah sadarku membisikan padaku sesuatu yang mungkin jika aku turut akan menyisakan air mata penyesalan buatku.
Namun, kuatnya cinta yang aku rasakan padamu, memberi alasan lain padaku untuk tetap bertahan.
Aku tak menginginkan sosok dirimu yang sempurna.
Karena aku takut bila dirimu sempurna, maka aku akan kehilangan dirimu.
Aku ingin dirimu yang sederhana, karena aku ingin cintakulah yang akan menyempurnakan dirimu. Mungkin kamu berpikir aku mengeluarkan kata-kata gombal untuk merayumu, tapi sejujurnya tidak. Cintaku padamu tak memiliki batasan. Aku sendiri tak tahu dengan dirimu, apakah kau memiliki alasan untuk mencintai diriku juga ataukah keterpaksaan yang membuatmu harus terikat padaku. Aku tak perduli apa kata orang tentang dirimu. Aku juga tak perduli apa pendapat mereka tentang hubungan kita.
Karena toh cinta ini kita yang merasakannya, bukan mereka.
Aku terkadang benci bila harus mengakui kepada dunia bahwa aku tak bisa hidup tanpamu. Namun akhirnya aku sadar, siapa
yang paling aku inginkan kamu atau mereka.
Aku sendiri pun bingung akan cinta ini, apa yang salah.
Aku yang terobsesi akan cinta,
ataukah kamu yang begitu dingin menyikapi tentang cinta.
Aku bingung apakah kau juga mencintaiku sebesar cinta yang ku rasakan padamu ataukah hanya secuil cinta yang menyamarkan rasa itu sendiri.
Tak Sempurna - Bondan Prakoso Fade2black
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Saat senja datang gantikan siang
Mereka bilang
kau malam tanpa bulan
Beda, tak sama,
kau yang tak sempurna
Bagiku kau segalanya,
murni estetika
Apa yang kau tanam
itu yang kau petik
Apa yang kau jalani selalu beri yang terbaik
Impian tentang kau
yang tak berbatas
Jauh dari sempurna
tapi membekas
Silahkan jadi hakim tuk
semua perkara
Keterbatasan ini tulus
jalankan cinta
Terhina dalam hati, tersudut karena beda
Kau sosok tak sempurna tapi bermakna
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Serupa bunga tanpa mahkota
Seperti air mineral tanpa O2
Ku telah jauh kembali susunan alam
Menggali artifakmu lebih mendalam
Karena satu untuk alasan walau itu buruk
Ku cinta semua walaupun kau tak berbentuk
Aku seperti plato dalam pemahaman
Dunia indrawi bukan bentuk keindahan
Mungkin kau mengerti, mungkin kau tidak
Masa lalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari, mungkin kau tidak
Tapi ku yakin kau tetap yang sempurna
Meski lemah kau tetap hal yang terindah
Kau yang terindah
Meski rapuh kau tetap hal yang terindah
Kau yang tak sempurna
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Saat senja datang gantikan siang
Mereka bilang
kau malam tanpa bulan
Beda, tak sama,
kau yang tak sempurna
Bagiku kau segalanya,
murni estetika
Apa yang kau tanam
itu yang kau petik
Apa yang kau jalani selalu beri yang terbaik
Impian tentang kau
yang tak berbatas
Jauh dari sempurna
tapi membekas
Silahkan jadi hakim tuk
semua perkara
Keterbatasan ini tulus
jalankan cinta
Terhina dalam hati, tersudut karena beda
Kau sosok tak sempurna tapi bermakna
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Serupa bunga tanpa mahkota
Seperti air mineral tanpa O2
Ku telah jauh kembali susunan alam
Menggali artifakmu lebih mendalam
Karena satu untuk alasan walau itu buruk
Ku cinta semua walaupun kau tak berbentuk
Aku seperti plato dalam pemahaman
Dunia indrawi bukan bentuk keindahan
Mungkin kau mengerti, mungkin kau tidak
Masa lalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari, mungkin kau tidak
Tapi ku yakin kau tetap yang sempurna
Meski lemah kau tetap hal yang terindah
Kau yang terindah
Meski rapuh kau tetap hal yang terindah
Kau yang tak sempurna
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Kamis, 13 September 2012
Novel Hidup Berawal Dari Mimpi: Sang Juara
Lelaki itu kembali memikul dagangannya; dua keranjang besar yang
dipenuhi bersisir-sisir pisang. Bayang-bayang pohon sudah lebih panjang
dari dirinya sendiri-jam dinding di sebuah toko yang baru saja dia
lewati mengabarkan bahwa waktu beranjak senja. 14.28, tujuh jam lebih
sejak kali pertama lelaki paruh baya itu menginjakkan kaki di seberang
pintu rumahnya pagi tadi. Sesiang ini, tak sesisir pun pisang terjual.
Dia menyusuri jalan-jalan, memasuki liang-liang gang yang sempit dan
dipadati rumah-rumah penduduk sambil terus berteriak menjajakan
dagangannya, “Pisaaaang... Pisaaang... Pisaaang...”
Tak seorang pun menyahut. Tak seorangpun memanggil untuk berhenti. Di
gang sempit, orang-orang hanya memandang lelaki itu sekilas-seperti
berkata pada diri mereka sendiri, “Oh, ada tukang pisang lewat”-lalu
kembali sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Seorang ibu muda
sedang menyuapi anak perempuannya, pemuda gondrong sibuk mencuci motor
barunya, anak-anak kecil berlarian sambil tertawa. Sementara lelaki itu,
sang penjual pisang, terus berjalan menjemput rejeki yang entah
bersembunyi di mana. “Pisaaaang... Pisaaang... Pisaaang...,” dan masih
saja tak seorang pun memanggilnya untuk berhenti-sekadar tertarik pada
pisang dagangannya.
Sementara detik-detik terus berguguran di sepanjang langkahnya yang
berat, lelaki paruh baya penjual pisang mulai merasakan lapar yang
melilit di perutnya. Ia berhenti sejenak di persimpangan jalan, tepat
menghadap masjid yang sedang mengumandangkan azan. Kemudian, lelaki
penjual pisang menarik nafas panjang, mengusap keringat-lantas
meneruskan langkah ke muka masjid. Ashar telah tiba dan dia berniat
mengistirahatkan tungkai kakinya yang lelah sambil menunaikan Ashar bagi
Tuhannya.
Usai shalat, sang penjual pisang duduk di pelataran masjid menghadap keranjang dagangannya. Lapar masih melilit perutnya.
“Berapa pisangnya?” Suara berat seseorang memecahkan kristal lamunannya.
Lelaki tambun dengan kantung plastik hitam di tangan kanannya.
“Eh, yang itu tujuh ribu, Pak.”
“Lima ribu, ya?”
Lelaki penjual pisang berpikir sejenak, “Kalau enam ribu tidak apa-apa,
Pak. Ambil saja. Kalau lima ribu belum bisa.” Dia tersenyum ramah.
“Ya sudah, saya beli dua sisir yang ini.” Lelaki tambun menunjuk pisang pilihannya.
Dengan cekatan, lelaki penjual pisang memasukkan dua sisir pisang ke
dalam kantung plastik hitam. “Ini, Pak.” Katanya setelah selesai.
“Ini uangnya, kembaliannya ambil saja,” kata lelaki tambun itu.
Penjual pisang berdebar. Sedetik napasnya tertahan. “Wah, terima kasih
banyak, Pak. Semoga rezeki Bapak selalu lancar dan dimudahkan...”
“Amin,” jawab lelaki tambun itu, pendek, sambil tersenyum. Lalu pergi.
Penjual pisang mengipas-kipaskan dua lembar uang sepuluh ribu rupiah dan
lima ribu rupiah di atas pisang dagangannya. Dia berharap uang itu bisa
menular, semacam mantra, sihir pedagang yang bisa mengubah pisang jadi
uang. Barangkali.
Lelaki itu segera beranjak dari tempat duduknya. Meneguhkan kembali
keyakinan bahwa Tuhan tak mungkin membuat nya menderita hingga ia tak
bisa menahannya. Dia kembangkan lagi dadanya, dia tegakkan langkahnya,
lalu kembali menghitung langkah menemui rezeki yang dia yakini sedang
menunggunya di berbagai sudut bumi. Meski lapar masih melilit perutnya,
penjual pisang terus berjalan... “Pisaaaang... Pisaaaang...
Pisaaaang...”
Tak pernah ada nestapa yang tak berkesudahan, Kalky. Hidup selalu punya caranya sendiri untuk melobangi kebuntuan.
Lelaki paruh baya penjual pisang tiba di sebuah sudut perkampungan. Di
sana beberapa pedagang sedang berkumpul; penjual mie ayam, gulali, dan
mainan anak-anak. Dia segera bergabung. Seperti bertemu saudara sendiri,
mereka menyambut lelaki penjual pisang dengan penuh kehangatan dan
keramahan.
“Sudah laku berapa, toh?” tanya pedagang mie ayam berlogat Jawa.
“Yah, sekarang memang susah, kalau dagang buah-buahan begini.” Kata lelaki penjual pisang diakhiri tawa.
“Sama,” kata penjual gulali, “Sekarang anak-anak dilarang jajan gulali sama orangtuanya. Jualan ginian jadi susah.”
Mereka semua tertawa. Seolah beban yang mereka pikul berlepasan satu per
satu. Penjual mainan anak-anak mulai merapikan dagangannya.
“Sudah makan, belum?” kata penjual mie ayam pada lelaki penjual pisang.
“Belum,” jawab lelaki penjual pisang, singkat.
“Barter karo pisang sesisir, yo? Tak kasih semangkuk jumbo mie ayam spesial! Gelem ora?”
“Boleh, boleh...” kata lelaki penjual pisang antusias.
“Sip!” Penjual mie ayam tersenyum mengacungkan jempolnya, mengangkat kedua alisnya.
Lalu, penjual mie ayam mulai meracik semangkuk mie ayam spesial yang
dijanjikannya. Aromanya mulai membebaskan lapar yang melilit di perut
lelaki penjual pisang. Dia tersenyum. Air liur mulai membasahi rongga
mulutnya.
Kalky, hidup selalu indah pada waktunya. Dan tuhan tak pernah tertidur untuk melupakan mereka yang percaya pada takdirnya.
07.39, selepas Isya, lelaki penjual pisang sudah sampai di rumah
kontrakan kecilnya. Anak-anak dan istrinya sudah menunggu untuk makan
malam seadanya; pepes tahu dan kerupuk bawang.
“Hore, Bapak pulang!” teriak anak lelakinya, yang paling besar. Dia
berlari menyambut bapaknya, adiknya yang perempuan membuntuti dari
belakang. Kedua anak itu memeluk kaki bapaknya. Lelaki penjual pisang
mengusap-usap rambut mereka, mencium keningnya satu per satu, “Ayo, kita
makan!” katanya kemudian.
Istri mencium tangannya. Lelaki penjual pisang tersenyum tulus ke arahnya. “Makan apa kita hari ini, Bu ?”
‘’Pepes tahu dan kerupuk bawang.” Kata istrinya ramah.
“Alhamdulillah...” kata lelaki penjual pisang.
“Ini uang untuk belanja besok, dan untuk jajan anak-anak.” Lelaki
penjual pisang menyodorkan dua lembar lima ribuan dan selembar sepuluh
ribuan.
“Laku banyak hari ini, Pak ?” Istrinya menyodorkan segelas air putih.
“Enam sisir...,” katanya, kemudian ia meneguk segelas air putih di
hadapannya, “Satu sisir ditukar mie ayam, satu sisir lagi ditukar mainan
ini!” Sambungnya sambil mengeluarkan robot-robotan kecil dan boneka
kertas dari dalam tas pinggangnya.
Melihat oleh-oleh yang dibawa bapaknya, anak-anak senang bukan kepalang! “Asyiiik!” Teriak si sulung, melompat gembira.
Sementara itu, anak perempuannya tersipu, tak lama kemudian ia
menghampiri bapaknya lalu mencium pipi lelaki penjual pisang itu,
“Makasih, Bapak.” Bisiknya.
Istrinya tersenyum. Ia merasakan kebahagiaan luar biasa berbunga di hatinya. “Ayo kita makan.” Katanya lembut.
***
Malam itu, lelaki penjual pisang yang malang, yang berjalan puluhan kilo
dengan keringat mengucur dari keningnya, menjajakan pisang dari gang ke
gang, menjadi juara di rumahnya sendiri.
Di luar rumah, suara jangkrik bersahutan. Deru knalpot bocor. Pijar
lampu 10 watt. Suara tawa terdengar berderai dari dalam rumah kontrakan
mungil lelaki penjual pisang.
Lihatlah, Kalky, kebahagiaan adalah soal bagaimana kita menjadi juara
bagi diri kita sendiri. Maka, jadilah juara bagi dirimu sendiri.
Yakinlah, teruslah melangkah, jangan biarkan dirimu dikalahkan rasa
takut dan ragu. Sebab, setiap orang adalah juara bagi dirinya sendiri.
***
Di sebuah sofa di rumah mewah, dua lelaki sedang duduk berdampingan.
Seorang ayah dan anak laki-lakinya. Beberapa jarak dari sofa itu,
puluhan trofi penghargaan menghiasi sebuah lemari jati. Tepat di hadapan
‘lemari prestasi’ itu, puluhan foto dipasang hampir memenuhi tembok;
foto-foto yang penuh sejarah kemenangan dan diambil dengan berbagai
latar belakang kota dunia; Tokyo, New York, Moscow, Dubai, Canberra.
“Di mata sebagian orang, ayahmu ini barangkali dianggap juara sejati,
Kalky. Berbagai penghargaan pernah ayah dapatkan, dari level desa hingga
dunia. Dan kau? Apakah harus seperti ayah? Tidak, Kalky. Kau bisa
menjadi dirimu sendiri. Kau bisa bersinar dengan cahayamu sendiri.”
“Jadi, jangan khawatir jika kau tak seperti Ayah. Jadilah dirimu
sendiri. Setiap orang bisa menjadi juara bagi dirinya sendiri, Kalky.
Kau tahu mengapa sejak tadi aku ceritakan kisah lelaki penjual pisang?”
Anak laki-laki itu menggeleng pelan.
Beberapa saat mereka terdiam. Sampai ayahnya menunjuk ke arah sebuah
foto yang terpajang di salah satu dinding ruangan; foto seorang lelaki
tua berpenampilan sederhana, “Lelaki itu, Kalky,” kata sang ayah dengan
suara tercekat, “Dialah penjual pisang itu. Kakekmu. Dialah juara bagi
hidupnya sendiri, dan juara sejati dalam kehidupanku. Tak tertolak!”
Beberapa saat anak laki-laki itu memandangi gambar kakeknya dalam foto;
Dia teringat kisah tentang langkah-langkah kakeknya menyusuri jalan demi
jalan, gang demi gang, menjual pisang. Dia melihat ayahnya. Dia melihat
sekeliling nya. Dia melihat dirinya sendiri. Lelaki itulah, kata anak
itu dalam hati, penjual pisang itu, dengan seluruh kesederhanaan nya,
dialah sang juara yang sesungguhnya! Kakekku!
Sumber : Novel Hidup Berawal Dari Mimpi – Fahd Djibran dan Bondan Prakoso & Fade2Black
Kisah Bai Fang Li,Tukang Becak Yang Paling Mulia
Kisah
Bai Fang Li ini saya harap menjadi pelajaran hidup bagi kita semua
untuk saling membantu sesama kita yang kesusahan, walaupun hidup serba
pas-pasan tetapi tetap membantu orang tanpa pamrih
Tak
perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang
karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai
Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang.
Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.
Bai
Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya
sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi.
Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia
menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.
Ia
hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara
memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk
membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya
bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan
uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang
mengasuh 300-an anak tak mampu.
Tersentuh
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.
Namun
yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat
sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk
mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu
uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu
untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana
mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya
entah di mana.
Bai
Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya
tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu
di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. Sejak itu Bai Fang Li
mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya
untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim
piatu tersebut.
Tak Menuntut Apapun
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.
Dengan
uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan
atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau
selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang
Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.
Melihat
semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa.
Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung.
Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya
sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang
tak terperikan..
Langganan:
Postingan (Atom)