Ketika aku telah menyakitimu,
membuatmu meninggalkanku…
membuatmu meninggalkanku…
Aku menyesal.
Kumohon, kembalilah.
Aku membutuhkanmu…
Aku membutuhkanmu…
.
Aku
menatap ke luar jendela.
Menghela nafas panjang saat melihat air yang mengguyur bumi dari langit.
Ya, hujan turun hari ini.
Hujan turun membasahi seluruh permukaan bumi.
Menghela nafas panjang saat melihat air yang mengguyur bumi dari langit.
Ya, hujan turun hari ini.
Hujan turun membasahi seluruh permukaan bumi.
Lagi, aku menghela nafas.
Jendela kamarku bagian luar sudah benar-benar basah oleh air hujan.
Ah, kenapa harus hujan di saat perasaan hatiku seperti ini?
Apakah langit tau kalau hatiku juga menangis?
Apakah mereka ikut menangisi kebodohan yang selama ini kulakukan?
Jendela kamarku bagian luar sudah benar-benar basah oleh air hujan.
Ah, kenapa harus hujan di saat perasaan hatiku seperti ini?
Apakah langit tau kalau hatiku juga menangis?
Apakah mereka ikut menangisi kebodohan yang selama ini kulakukan?
Aku mengeratkan selimut yang kupakai.
Aku lemah.
Aku benar-benar lemah.
Tubuhku benar-benar menggigil kedinginan.
Ah, seandainya ia ada di sini sekarang, pasti aku tidak akan merasa selemah ini. Aku pasti tidak akan merasa kedinginan seperti ini.
Aku lemah.
Aku benar-benar lemah.
Tubuhku benar-benar menggigil kedinginan.
Ah, seandainya ia ada di sini sekarang, pasti aku tidak akan merasa selemah ini. Aku pasti tidak akan merasa kedinginan seperti ini.
Tubuhku kedinginan. Tapi jiwaku lebih merasa kedinginan. Jiwaku sudah membeku.
Hatiku membeku.
Hatiku membeku.
Hanya
dengan senyumnya. Hanya dengan senyuman yang ia tunjukkan kepadaku, tubuhku bisa merasa hangat.
Sayang, sudah lama aku tidak melihat senyuman hangatnya.
Sayang, sudah lama aku tidak melihat senyuman hangatnya.
Senyuman hangatnya sudah hilang.
Dan itu karena perbuatanku.
Dan itu karena perbuatanku.
Aku menyesal.
Bisakah aku mengembalikannya? Bisakah aku mengembalikan semua senyuman hangatnya? Bisakah aku membuatnya tidak membenciku lagi?
Ah, kurasa bukan dia yang membenciku. Tapi semua orang terdekatnya.
Aku
ingin kembali ke masa itu. Di masa, saat kita memulai kenangan buruk
kita. Di masa, saat aku mulai merangkai kenangan-kenangan buruk di
antara kita.
Karena masa lalu… Karena masa lalu kita menjadi
terpisah. Karena masa lalu, menjadi adanya jarak di antara kita. Karena
masa lalu, aku menjadi sendiri. Kau memilih untuk pergi jauh dariku.
Sangat jauh.
Amerika, tujuanmu. Ingin rasanya, aku pergi
mengikutimu. Tapi apa daya? Kakakmu selalu melarangku untuk mendekatimu.
Aku sendiri di sini. Aku sendiri di apartmentku. Tanpa tawamu lagi. Tanpa senyuman hangatmu.
Kumohon… Jangan tinggalkan aku sendiri di sini…
Aku ingin kau kembali kepadaku. Kembalilah. Aku benar-benar membutuhkanmu.
Aku
janji, aku akan selalu ada kalau kau kembali kepadaku. Aku berjanji,
aku akan menyediakan bahuku untuk tempatmu menangis. Aku akan
menyediakan tubuhku untuk tempatmu berlindung. Aku akan menyediakan
apapun yang kau inginkan.
Kembalilah, kembalilah…
Kumohon,
aku sangat membutuhkanmu. Aku berjanji, aku tidak akan mengkhianatimu
lagi. Aku berjanji, aku akan selalu untukmu. Kembalilah. Aku mohon.
Perlukah aku berlutut di hadapanmu?
Biarkan aku mengulangnya dari
awal. Mengulang semua hubungan kita dari awal. Biarkan aku membenarkan
semua kesalahan yang sudah kulakukan.
Bisakah?
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)
I'll be everything you need
(Come back)
Boy, you're one in a million
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)
I'll be everything you need
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)
You're one in the million,
One in the million
Baby come back to me
(Come back)
I'll be everything you need
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)Boy, you're one in a million
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)
I'll be everything you need
(Come back)
Baby come back to me
(Come back)
You're one in the million,
One in the million
Kembalilah,
Sayang. Aku membutuhkanmu. Benar-benar membutuhkanmu. Aku berjanji,
bahkan bersumpah, aku akan memberikan semua yang kau inginkan. Aku akan
menjadi tumpuanmu. Aku tak akan membiarkanmu sakit lagi, Sayang.
Kembalilah…
Kau adalah satu-satunya orang yang kubutuhkan. Kau satu-satunya namja yang
pantas mendampingiku. Wajah manismu benar-benar tidak pernah bisa
hilang dari pikiranku. Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkan kelembutanmu
lagi, Sayang.
Aku hanya membutuhkanmu. Hanya kau. Maukah kau kembali kepadaku? Hanya untukku?
Sungguh, dari sejuta orang yang pernah kutemui, hanya kau yang spesial. Hanya kau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar